Sekda: Pemerintah Aceh upayakan kebangkitan ekonomi masyarakat

Sekda: Pemerintah Aceh upayakan kebangkitan ekonomi masyarakat
Sekda Aceh, Dermawan (tengah) diwawancarai wartawan usai peringatan Hari Bakti PUPR ke 72, yang dipusatkan dai Halaman Dinas PUPR Aceh, Senin (4/12). (Humas Aceh)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Dermawan membuka Rapat Kerja Daerah Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Tahun 2017, serta Pameran Kerajinan Aceh di Anjong Mon Mata, Komplek Meuligo Gubernur Aceh, Banda Aceh, Senin (11/12).

Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Pahlevi, Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh, Mulyadi Nurdin, Dekranasda Kabupaten/Kota dari seluruh Aceh, serta pengurus Dekranasda Provinsi Aceh.

Dalam sambutan gubernur yang dibacakan Dermawan menjelaskan, upaya memakmurkan perajin sebagaimana visi Dekranasda Aceh mengandung makna yang luas, karena di dalamnya terkandung perjuangan untuk mengentaskan kemiskinan, peningkatan harkat dan kehidupan masyarakat, peningkatan ekonomi daerah, dan pelestarian budaya bangsa.

“Upaya ini patut didukung semua pihak sebagai bagian dari perjuangan membangun daerah, sehingga Dekranasda Aceh mampu merumuskan program-program yang berkualitas, yang memberi daya ungkit bagi pengembangan kerajinan masyarakat di daerah ini,” ujar Dermawan.

Dia juga mengingatkan, bahwa Pemerintah Aceh tengah mengupayakan kebangkitan ekonomi masyarakat di berbagai sektor melalui berbagai program andalan, seperti pendekatan dengan akses modal, pelatihan bagi para perajin, promosi hasil produksi rakyat dan lainnya.

Untuk memperlancar aktivitas ekonomi itu, lanjut Dermawan, berbagai infrastruktur terus ditingkatkan. Pembangunan ruas jalan tembus di kawasan-kawasan pedalaman segera dituntaskan sehingga akses ke sentra-sentra produksi berjalan lancar untuk dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Perekonomian yang saya maksud tidak hanya sektor pertanian, industri atau sektor lainnya, tapi juga termasuk kerajinan rakyat dan ekonomi kreatif lainnya,” katanya.

Pemerintah Aceh juga memiliki misi khusus untuk penguatan sektor kerajinan rakyat sebagaimana dituangkan dalam program Aceh Kreatif. Ada tiga langkah utama yang dicanangkan untuk menjalankan program ini, yaitu penyediaan sentra produksi yang berbasis potensi sumber daya lokal dan berorientasi pada pasar lokal, perlindungan terhadap produk lokal agar dapat bersaing dengan produk dari luar dan merangsang lahirnya industri-industri kreatif yang potensial di sektor jasa.

“Dekranasda Aceh yang membidangi masalah ini tentunya mesti jeli melihat peluang dan tantangan yang ada. Karena itu berbagai langkah dan upaya harus kita tingkatkan agar hasil kerajinan rakyat dapat ditonjolkan untuk dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi di daerah ini,” imbuh Dermawan.

Untuk itu, dia berharap, seluruh unsur yang terlibat dalam pemberdayaan masyarakat agar memberi dukungan kepada Dekranasda Aceh.

“Saya juga meminta lembaga pemerintah, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan jajaran SKPA lainnya agar mensinergikan program masing-masing guna merumuskan langkah memajukan kerajinan rakyat di daerah ini,” jelasnya.

Dengan begitu, diharapkan gerakan untuk mendorong kerajinan rakyat Aceh memasuki pasar global akan lebih solid.

Dermawan juga menjelaskan, untuk dapat tampil bersaing di pasar global tentu bukan hal yang mudah, sebab kita harus mampu menghadirkan produksi yang unggul dan kualitas agar dapat menerobos pasar.

“Jika langkah ini dapat kita lakukan, niscaya langkah memajukan kerajinan Aceh akan terarah dan berdaya guna, sehingga bisnis kerajinan rakyat tidak hanya mampu membuka lapangan kerja dan memberi tambahan bagi ekonomi keluarga, tapi juga memberi daya tarik kepada para wisatawan yang datang ke daerah ini,” sebutnya. [Aidil/rel]

Related posts