Penderita difteri bertambah jadi 11 pasien, RSUZA Banda Aceh kewalahan

RSUZA: Dokter muda terserang difteri
Dokumentasi - Seorang pasien terjangkit difteri dirawat di ruang isolasi RSUZA, Senin (20/2). (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Jumlah penderita difteri di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh bertambah 4 pasien menjadi 11 pasien. Terdiri dari 9 pasien anak dan sisanya dewasa.

Pasien suspect difteri ini dikirim ke RSUZA karena tidak ada rumah sakit lainnya yang merawat dengan alasan tidak ada obat.

Wakil Direktur Pelayanan RSUZA, dr Azharuddin mengatakan, pasien yang dirawat dirujuk dari RS di beberapa kabupaten/kota di Aceh.

“Harusnya para pasien ini tidak dirujuk ke RSUZA karena penanganannya masih bisa dilakukan di RS daerah sepanjang RS punya dokter spesialis anak. Sedangkan serum ADS itu disediakan oleh Dinas Kesehatan bukan oleh RS, jadi RS tinggal minta saja,” jelas Azharuddin, Selasa (19/12) dilansir Kompas.com.

Azharuddin mengaku memiliki ruang isolasi terbatas. Jika pasien terus bertambah, rumah sakit akan kewalahan menempatkan pasien, karena mereka memang harus dipisahkan dari pasien lain.

“Untuk itu kami berharap rumah sakit di daerah kabupaten/kota bisa melakukan perawatan pasien difteri dengan SOP yang ada, menyiapkan ruang terpisah dari pasien lain, kemudian memberikan serumnya,” tutur Azharuddin.

Azharuddin menjelaskan, kenaikan jumlah suspect difteri membuat posisi Aceh naik menjadi daerah tertinggi ketiga kasus difteri setelah Jawa Timur.

“Kami harapkan semua pihak tidak panik, terutama rumah sakit-rumah sakit di kabupaten/kota. Petugas kesehatan tinggal mengikuti SOP yang sudah ada untuk menangani pasien difteri,” ucapnya.

“Selain itu terus ingatkan warga untuk bisa melakukan imunisasi bagi anak-anak mereka ke Puskesmas terdekat,” jelasnya. []

Related posts