Panteriek Banda Aceh kini miliki IPAL Komunal

Warga Panteriek Banda Aceh kini miliki IPAL Komunal
Pekerja melakukan pengecatan pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Di Gampong Panteriek Banda Aceh Jumat (29/12/2017). (Dinas Perkim Banda Aceh)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Wakil Walikota Banda Aceh Zainal Arifin meresmikan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) ‎Komunal di‎ Dusun Jeumpa, Gampong Panteriek, Kecamatan Lueng Bata, Selasa (30/1).

Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) yang digagas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan didukung oleh Islamic Development Bank (IDB) ini dikerjakan oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) gampong setempat.

Dalam sambutannya, Zainal Arifin mengatakan keberadaan IPAL sangat penting bagi masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan. “Dengan adanya IPAL lingkungan kita tidak tercemar sehingga kesehatan masyarakat lebih terjamin,” katanya.

“Kami berharap warga Panteriek dapat mempromosikan manfaat IPAL ini bagi warga gampong lainnya. Bentuk juga tim pengelola atau pengurus IPAL terkait upaya maintenance yang dibutuhkan nantinya,” lanjut Zainal seraya mengungkapkan rencana pihaknya untuk mempercantik lokasi IPAL dengan pepohonan, permainan anak, dan paving block.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah memilih Banda Aceh sebagai salah satu kota percontohan Program Sanimas-IDB.

“Terima kasih juga kepada IDB atas bantuannya. Semoga program ini terus berlanjut dan dapat semakin ditingkatkan ke depan,” harapnya.

Sementara itu, Kadis Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Banda Aceh, Jalaluddin mengungkapkan IPAL Komunal Panteriek mampu menampung dan mengolah limbah domestik dari 52 rumah warga. “Ini merupakan IPAL Komunal ke-19 dari 44 titik yang rencananya akan dibangun di Banda Aceh.”

“Semua limbah rumah tangga baik grey water maupun black water dialirkan ke IPAL melalui perpipaan untuk diolah sehingga akhirnya aman untuk dialirkan kembali ke alam. Teknik yang dipakai sederhana yakni dengan memanfaatkan gravitasi, dan filter-nya pun terbuat dari botol-botol mineral bekas,” kata Jalaluddin.

Senada dengan wakil walikota, ia menyebut IPAL ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. “Manfaatnya agar terjaganya kebersihan lingkungan, air tanah bebas dari pencemaran limbah, dan dari sisi kesehatan masyarakat juga akan jauh dari penyakit,” katanya.

Di tempat yang sama, Ketua BKM Jeumpa Johan Ali mengungkapkan IPAL Komunal Panteriek telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sejak sejak rampung dikerjakan dua bulan yang lalu. “Keberadaan IPAL ini sangat bermanfaat bagi warga di sini, bahkan banyak warga yang minta ditambah sambungan rumahnya.”

Ia menjelaskan, di Panteriek ada tiga lokasi IPAL Komunal yang dibangun dan akan dapat melayani sekitar 150 rumah warga. “Dua unit IPAL lagi di Dusun Barat dan Dusun Bambu kita targetkan selesai pada Maret mendatang,” jelas Jalaluddin.

Meskipun begitu, idealnya dibutuhkan delapan IPAL Komunal lagi untuk melayani sekira 1.500 KK yang berdomisili di Panteriek. “Untuk itu kami berharap agar anggaran ke depan dapat ditambah untuk pembangunan IPAL ini, dan jika memungkinkan seluruh gampong di Banda Aceh dibangun IPAL Komunal karena kami sudah merasakan sendiri manfaatnya,” pungkasnya.

Peresmian IPAL Komunal Panteriek ditandai dengan pemotongan pita dan penandatangan prasasti oleh Wakil Wali Kota Zainal Arifin yang didampingi oleh perwakilan dari Kementerian PUPR, perwakilan IDB, dan sejumlah Kepala SKPK terkait serta perangkat dan masyarakat Gampong Panteriek. [Aidil/rel]

Related posts