Cerita istri AKBP Untung terkait dukungan masyarakat Aceh

Cerita istri AKBP Untung terkait dukungan masyarakat Aceh
Istri dari Kapolres Aceh Utara, AKBP Ahmad Untung Surianata, Siti Wulandari. (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Istri dari Kapolres Aceh Utara, AKBP Ahmad Untung Surianata, Siti Wulandari terharu melihat suaminya mendapat dukungan dari masyarakat Aceh, terkait pemberantasan waria yang kini tengah diperiksa oleh Propam Polda Aceh.

Ia tak menyangka perbuatan yang dilakukan suaminya itu mendapat respon positif dari masyarakat Aceh. Siti Wulandari rela menempuh perjalanan sekitar 7 jam dari Aceh Utara ke Banda Aceh hanya untuk menemui massa aksi.

Apalagi dia bangga karena yang dilakukan oleh suaminya untuk menerapkan dan menjalankan Syariat Islam.

”Alhamdulillah saya bersyukur dukungan dari ormas atas dukungan nya kepada suami saya,” katanya saat diminta tanggapannya di Halaman Masjid Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (2/2).

Siti Wulandari mengatakan, tugas yang diemban suaminya merupakan tugas mulia dan tidak dipersoalkan oleh pihak keluarganya.

“Inikan bagian dari tugas untuk menerapkan Syariat Islam, saya rasa tidak ada masalah,” katanya.

Meskipun AKBP Untung telah diperiksa oleh Propam Polda Aceh, ia tidak mengkhawatirkan akan hal itu. Bagi Wulandari, itu bagian dari Dinas.

“Biar saja, itu urusan dinas. Saya hanya sebatas istri yang mendukung suami,” ungkapnya.

Sebelumnya, sekitar seribuan masyarakat Aceh dari 147 ormas melakukan aksi di depan Mesjid Raya Baiturahman, Banda Aceh untuk memberi dukungan terhadap AKBP Untung dalam menertibkan waria di wilayah Aceh Utara.

Massa juga mendesak Kapolri untuk menghentikan pemeriksaan kepada AKBP Untung, karena apa yang dilakukannya sesuai peraturan dan dijelaskan dalam UU Pemerintah Aceh.

Koordinator aksi, Tgk Marsyuddin Ishak mengatakan, Provinsi Aceh merupakan daerah yang menerapkan daerah Syariat Islam. Jadi, apapun pelanggaran Syariat, ditolak, baik itu perilaku LGBT.

“Masyarakat Aceh menentang segala bentuk intervensi dari pihak manapun, nasional maupun internasional terkait penerapan Syariat Islam khususnya dalam hal pembinaan perilaku menyimpang LGBT di Aceh,” katanya.

Aksi tersebut dikawal ketat oleh ratusan petugas keamanan, baik dari kepolisian dan Satpol PP. [Randi/Fahzian Aldevan]

Related posts