Dilanda kekeringan, Ribuan KK di Aceh Tamiang kesulitan air bersih

Ilustrasi krisis air bersih. (Antara Foto)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Sumur warga mengalami kekeringan akibat musim kemarau melanda Aceh sejak beberapa pekan terakhir.

Informasi diperoleh dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang, kekeringan terjadi di sejumlah desa di kecamatan Tamiang Hulu dengan jumlah KK terdampak sebanyak 2.381 KK.

Kepala BPBD Aceh Tamiang, Syamsul Bahri mengataka, kejadian ini dampak dari tidak turunnya hujan hampir selama satu bulan. Sehingga mengakibatkan keringnya sumber air yang dimiliki warga.

Adapun Desa yang terdampak kekeringan yaitu, Desa Wonosari, Desa Harum Sari, Desa Bandar Setia dan Desa Perkebunan Pulau Tiga Kecamatan Tamiang Hulu.

“Kekeringan itu membuat warga di sana tidak terpenuhinya kebutuhan air bersih. Bahkan tanaman sawah dan ladang terancam gagal panen,” kata Syamsul saat dikomfirmasi wartawan, Jumat (23/2).

Sampai saat ini, kata dia, penyaluran air bersih terus dilakukan BPBD Aceh Tamiang. Masyarakat dilokasi mengeluh karena mengalami kesulitan air bersih.

Kekurangan air bersih akibat dilanda musim kemarau ini, bukan pertama kali terjadi di kawasan setempat. Tahun lalu warga juga mengeluhkan hal yang sama. Penyebabnya selain kekeringan juga faktor sumber air yang sulit.

“Sumber air memang sulit walaupun sudah dilakukan pengeboran hingga puluhan meter. Solusinya adalah PDAM dan tahun ini rencananya akan di pasang oleh dinas PU di setiap desa yang dilanda kekeringan tersebut.” katanya.

Kepala Desa Bandar Setia, Jamaluddin menyebutkan, sumur warga di desanya rata-rata kering. Terpaksa mereka mencari air dengan jarak tempuh jauh di sekitaran lokasi kebun karet dan sawit.

Di wilayahnya, lanjut Jamaluddin, yang menjadi persoalan ialah tidak adanya sumber mata air. Meskipun digali puluhan meter menggunakan mesin bor tetap air tidak muncul.

“Di wilayah kami memang tidak ada mata air.  Pernah di coba sumur bor tetapi juga tidak dapat, apalagi sudah musim kemarau datang,” keluhnya.

Kondisi itu belum juga mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. Kata Jamaluddin, pemerintah telah memasukkan pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ke desa mereka tetapi hingga saat ini belum dioperasikan. [Randi]

Related posts