Ratusan unggas dari Thailand dimusnahkan di Banda Aceh

Ratusan unggas dari Thailand dimusnahkan di Banda Aceh
Unggas dimusnahkan di Stasiun Karantina Pertanian kelas I Banda Aceh di kabupaten Aceh Besar, Selasa (20/3) dengan cara disuntik mati. (ist)

Jantho (KANALACEH.COM) – Ratusan unggas yang ditangkap di perairan Aceh Tamiang dimusnahkan di Stasiun Karantina Pertanian kelas I Banda Aceh di kabupaten Aceh Besar, Selasa (20/3).

Ratusan ayam yang diselundupkan dari pelabuhan Satun, Thailand tersebut dimasukan ke dalam kandang berukuran kecil lalu dimusnahkan dengan cara disuntik mati.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Aceh Agus Yulianto mengatakan, unggas tersebut diamankan dari kapal motor (KM) Jaya Abadi I pada Sabtu (3/3) di perairan Ujung Tamiang, Aceh Tamiang, Aceh.

“Barang bukti yang diamankan dari kapal berbendera Indonesia tersebut merupakan hasil penindakan dari kegiatan operasi patroli laut bersama antara TNI AL dengan Bea Cukai,” kata Agus.

Kronologi penangkapan, ungkapnya, berawal ketiga kapal milik TNI AL jenis KAL II-1-63 Bireun sekitar pukul 15.00 WIB menangkap kapal KM Jaya Abadi I.

“Saat diperiksa kapal tersebut menyeludupkan muatan berupa ayam hidup, pakaian jadi, kosmetik, pakan unggas, alat rumah tangga. Barang-barang tersebut tidak dilengkapi dengan dokumen kepabeanan impor yang dipersyaratkan,” jelasnya.

Menurut pengakuan ABK kapal Jaya Abadi I, barang-barang tersebut akan diseludupkan ke Aceh Tamiang.

“Dalam penangkapan ini kita menetapkan satu orang tersangka berinisial SB (60). Ini sangat berbahaya jika tidak ditindak lanjuti karena akan berdampak pada penularan di negara kita. Tidak hanya pada hewan, juga pada tumbuhan yang diseludupkan yang juga akan menyebabkan penularan sehingga kita terus melakukan pengawasan terhadap aktifitas penyeludupan barang ilegal di perairan Aceh,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Karantina Pertanian Banda Aceh, Ibrahim mengatakan, jumlah unggas yang diserahkan oleh tim Bea Cukai yang ditangkap oleh TNI AL tersebut sebanyak 205 ekor.

Berdasarkan pemeriksaan tim medik, unggas tersebut terkena penyakit Pullorum. Jenis penyakit ini hanya menular kepada ayam dan mematikan.

“Yang diserahkan kepada kita 205 ekor, kemudian seiring berjalannya waktu ayam tersebut mati dan sisanya 71 ekor. Yang 71 ekor tersebut kita musnahkan semua pada hari ini,” kata Ibrahim kepada wartawan.

Menurutnya, unggas-unggas tersebut diduga membawa penyakit menular sehingga harus dimusnahkan agar tidak terjangkit kepada unggas yang ada di Aceh.

“Sebagai antisipasi agar tidak terjangkit kepada unggas yang lain. Karena ayam tersebut membawa penyakit menular,” ujarnya.

“Ini sebagai pertimbangan kita juga bahwa Thailand salah satu negara yang belum bebas dari Flu Burung. Tapi tidak kita temukan indikasi Flu Burung pada unggas tersebut, hanya saja penyakit mematikan yang dapat menular ke sesama unggas,” jelas Ibrahim. [Fahzian Aldevan]

Related posts