Kasus prostitusi online, mahasiswa beri 5 rekomendasi kepada Pemerintah Aceh

Kasus prostitusi online, mahasiswa beri 5 rekomendasi kepada Pemerintah Aceh
Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry, Khaidir. (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Terungkapnya kembali kasus prostitusi online oleh Polresta Banda Aceh pada Rabu (21/3) malam di salah satu hotel berbintang di Aceh Besar mendapat apresiasi dari kalangan mahasiswa UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.

“Namun satu sisi penegakan hukum terhadap kasus ini harus terus dilakukan aparat kepolisian,” kata Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry, Khaidir dalam siaran persnya, Sabtu (24/3).

Menyikapi kasus prostitusi online, dia pun merekomendasikan kepada Pemerintah Aceh terhadap kasus ini. Pertama, beri penegakan hukum atau sanksi tegas kepada semua pelaku yang terlibat prostitusi.

“Tidak hanya mucikari atau germonya. PSK dan pemakai jasanya yang merupakan subyek dalam lingkaran prostitusi harus dikenai sanksi tegas,” imbuh Khaidir.

Kedua, lanjutnya, Pemerintah Aceh harus lebih gencar menyediakan lapangan kerja. Faktor kemiskinan yang seringkali menjadi alasan utama pemuda Aceh terjerumus ke lembah prostitusi.

Ketiga, yaitu pendidikan yang sejalan. Menurut Khaidir, pendidikan bermutu dan bebas biaya akan memberikan bekal kepandaian dan keahlian pada setiap orang agar mampu bekerja dan berkarya dengan cara yang baik dan halal.

Keempat, yaitu sosial. Pembinaan untuk membentuk keluarga yang harmonis merupakan penyelesaian jalur sosial yang juga harus menjadi perhatian pemerintah.

“Yang tidak kalah penting adalah pembentukan lingkungan sosial yang tidak permisif terhadap kemaksiatan sehingga pelaku prostitusi akan mendapat kontrol sosial dari lingkungan sekitar,” ujar Khaidir.

Kelima, sambungnya, adalah kemauan politik. ”Penyelesaian prostitusi membutuhkan diterapkannya kebijakan yang didasari Syariat Islam. Harus dibuat qanun yang tegas mengatur keharaman bisnis apapun yang terkait pelacuran,” ujarnya.

“Kami selaku mahasiswa dan pemuda Aceh sangat mendukung penuh Pemerintah Aceh dalam mengupayakan pemberantasan maksiat yang ada di bumi Aceh,” demikian Khaidir. [Aidil/rel]

Related posts