Jakarta (KANALACEH.COM) – Tekanan yang terjadi pada mata uang dolar Amerika Serikat (AS) mampu dimanfaatkan oleh Rupiah. Pagi ini, Senin (26/3), Rupiah pun berhasil menguat seiring dengan dolar AS yang menyentuh level terendah sejak November 2016.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Rupiah pada perdagangan spot exchange rate di pasar Asia menguat 11 poin atau 0,08% ke Rp13.771 per USD. Adapun kisaran perdagangan harian Rupiah, berada di kisaran Rp13.763-Rp13.783 per USD.
Sementara Yahoofinance mencatat, Rupiah menguat 6 poin atau 0,04% menjadi Rp13.772 per USD. Dalam pantauan Yahoofinance, Rupiah bergerak dalam rentang Rp13.768 per USD hingga Rp13.780 per USD.
Dolar Amerika Serikat (AS) tergelincir ke level terendah 16 bulanan terhadap yen Jepang pagi ini. Dolar AS tertekan oleh kekhawatiran adanya perang perdagangan global dan kehati-hatian terhadap perkembangan politik di Tokyo.
Mata uang AS diperdagangkan pada USD104,83 yen JPY, setelah sempat jatuh ke USD104,56. Ini merupakan angka terendah dolar AS sejak November 2016.
Dolar telah merosot 1,2% versus rekan mata uang Jepangnya pekan lalu, karena meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China memicu kekhawatiran tentang pertumbuhan global.
Pasar global terguncang setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif pada barang-barang China.
China pun merespons dan berjanji akan menerapkan tarif serupa jika Amerika memang memberlakukan tarif besar. [Okezone]