Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Sejak Minggu kemarin, wilayah Aceh mengalami pemadaman listrik secara bergilir. Disebabkan karena adanya pencurian kabel di wilayah Medan, Sumatera Utara, sehingga terjadi gangguan transmisi di Pangkalan Brandan, Sumut.
General Manager PLN Aceh, Jefri Rosiadi mengatakan, dengan hilangnya beban ini maka frekuensi naik, kemudian Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Arun membaca adanya gangguan dan melepaskan diri secara proteksinya.
“Sehingga sistem terjadi kolaps sementara di PLTU Nagan Raya tidak mampu menampung beban yang ada sehingga terjadi transmisi lepas secara otomatis,” sebutnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa 27 Maret 2018.
Dampak dari lepasnya transmisi tersebut mengakibatkan gangguan terjadi di PLTU Nagan Raya. Saat ini pihaknya sedang melakukan perbaikan. Dan diprediksi dalam 4 hari ke depan pemadaman secara bergilir masih terjadi karena terbatasnya daya suplai dari Sumatera Utara.
Kata dia, pembangkit Listrik di PLTU Nagan Raya akan segera diperbaiki sehingga sistem bisa cepat pulih dan daya suplai dari Medan ke seluruh Aceh bisa maksimal. Saat ini, Aceh masih mendapatkan transfer dari Medan sekitar 80 -90 Mega Watt setiap harinya .
Kalau di PLTU Nagan Raya beroperasi maka Aceh hanya membutuhkan 90 Mega Watt setiap harinya. Namun karena tidak bisa beroperasi sehingga hilang 120 Mega Watt. Sistem yang ada di Aceh saat ini hanya mampu menampung beban lebih kurag 160 Mega Watt ditambah lagi dari medan 90 Mega Watt.
“Sejak 2 malam terakhir Aceh mengalami kekurangan sampai 100 Mega Watt. Karena itu kita lakukan pemadaman bergilir,” ujarnya. [Randi]