Kedubes Amerika apresiasi karya feature Radio di Aceh

Para pemenang karya feature dakwah radio terbaik se-Aceh menerima hadiah uang tunai dan penghargaan, didampingi oleh tim Komema. (ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta menggandeng mitra lokal di Aceh yaitu Komunitas Muda Aceh Melek Media (KOMEMA), Prodi Ilmu Komunikasi, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh dan Ikatan Sarjana Komunikasi (ISKI) Aceh untuk melakukan peningkatan kapasitas lembaga radio di Aceh, salah satunya adalah dalam hal kreativitas produksi karya feature radio.

Rahmat Saleh, M.Comn selaku Ketua Komema menyebutkan bahwa karya feature semakin kurang dimunculkan sebagai bagian dari program siaran radio, padahal program feature merupakan produk jurnalistik yang penting untuk menyuarakan berbagai isu yang bermanfaat bagi publik.

“Beberapa waktu lalu kami melombakan produksi karya feature radio tentang pesan-pesan dakwah, kita melihat animonya sangat baik, namun disisi lain kita juga menemukan masih banyak tantangan yang dihadapi rekan-rekan radio terkait sisi teknis produksi maupun kreativitas kemasan pesan dakwah radio,” tuturnya melalui pesan tertulis yang diterima kanalaceh.com, Sabtu (21/4).

Pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang berlangsung di Aula FISIP Unsyiah, Banda Aceh, yang bertemakan Potensi dan Tantangan Berdakwah Melalui Media, Komema menyerahkan langsung hadiah Apreasiasi Karya Feature Dakwah Radio se-Aceh 2018 kepada para pemenang.

Keluar sebagai karya terbaik pertama adalah Radio Yadara FM, Jeunib, Kabupaten Bireun, karya terbaik kedua diraih oleh Tria Azalia yang juga sebagai penyiar di Nikoya FM, Banda Aceh dan karya terbaik ketiga diraih oleh Baiturrahman FM, Banda Aceh. Para pemenang diberikan hadiah uang tunai masing-masing Juara 1 senilai Rp. 2.000.000, Juara 2 senilai Rp. 1.500.000 dan Juara 3 senilai Rp. 1.000.000 ditambah dengan Sertifikat Penghargaan dan Merchandise.

Pemenang lomba menyambut positif dan gembira dengan prestasi tersebut. “Kami sangat bangga dan ini menjadi pemicu bagi kami untuk lebih bersemangat lagi berkarya”, ungkap pemenang.

Lebih lanjut Komema selaku penyelenggara menegaskan apresiasi seperti ini sangat penting untuk mendorong kreativitas kawan-kawan di radio. “Selama ini kita tahu pesan dakwah masih jarang dituangkan dalam format feature radio. Padahal banyak metode untuk mengemas pesan dakwah, salah satunya feature,” ungkap Rahmat.

Buku Saku Radio

Pada kesempatan tersebut, Rahmat juga menyampaikan bahwa untuk membekali praktisi radio tentang kemasan dakwah kreatif, dirinya dan tim yaitu Nur Anisah dan Hamdani M. Syam sedang menyusun sebuah Buku Saku Radio yang memberikan perspektif kekinian dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah terutama bagi kalangan muda atau identik dengan sebutan milenial.

“Kami harap nanti setelah terbit, buku ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi alternatif dalam mengemas pesan-pesan dakwah di radio,” jelas Rahmat. [Randi/rel]

Related posts