Banda Aceh dan Jepang bahas soal air bersih

Walikota Banda Aceh dan Toyama Jepang saat melakukan pertemuan. (ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pemerintah Kota Banda Aceh membangun kerjasama dengan Pemerintah Kota Toyama, Jepang. Keduabelah pihak melakukan pertemuan di Balai Kota, Jum’at (25/5).

Wakil Wali Kota Banda Aceh, Drs Zainal Arifin memimpin pertemuan ini dan menyambut langsung delegasi Toyama yang dipimpin, Manager Divisi Kebijakan Lingkungan Pemerintah Kota Toyama Koshin Takata.

Turut hadir sejumlah Kepala SKPK jajaran Pemko, Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Iskandar, Kadiskominfotik, Bustami, Kadinkes dr Warqah Helmi dan Kabag Adm Pembangunan, Muhammad Saifuddin Ambia dan perwakilan dari Bappeda.

Pertemuan ini membahas berbagai hal yang mungkin dikerjasamakan. Pembicaraan lebih diprioritaskan kepada penyedian air bersih. Selain itu kedua belah pihak juga membahas bidang transportasi dan energi terbarukan.

Manager Divisi Kebijakan Lingkungan Pemerintah Kota Toyama Koshin Takata mengatakan, saat ini pihaknya dan Pemkot Banda Aceh sedang membahas beberapa hal yang dibutuhkan dalam menyediakan air bersih di Kota Banda Aceh untuk dituangkan dalam nota kerja sama.

“Kita berharap bisa membantu memecahkan masalah yang ada di Kota Banda Aceh dan itu juga akan menjadi prestasi tersendiri bagi Kota Toyama,” ujar Koshin.

Kota Toyama sendiri memiliki sekitar 420 ribuan warga negara. Mereka mengolah dan menyediakan air bersih dengan memanfaatkan air yang dihasilkan dari pegunungan di Kota Toyama.

Wakil Wali Kota Banda Aceh, Drs H Zainal Arifin mengaku senang dengan tawaran penyediaan air bersih dari Pemerintah Kota Toyama. Ia mengajak perwakilan dari Kota Toyama untuk datang ke PDAM Tirta Daroy, di WTP Lambaro.

“Ada tiga masalah bagian, pertama produksi, kedua jaringan induk, ketiga jaringan tersier dari induk ke masyarakat. Nanti mereka akan memilih akan bekerja sama dalam hal apa,” ujar Zainal usai bertemu dengan perwakilan Pemerintah Kota Toyama.

Zainal berharap dengan kerja sama tersebut, penyediaan air bersih terhadap masyarakat Kota Banda Aceh bisa terlayani dengan baik, sesuai target, yakni di awal tahun 2020.

“Target kita, awal 2020 persoalan air bersih di Banda Aceh tuntas dan bisa dinikmati warga kota dengan lancar,” ujarnya.

Zainal juga mengharapkan kerja sama dalam bidang lainnya dengan Pemerintah Jepang untuk mempercepat pertumbuhan Kota Banda Aceh ke arah smart city. [Randi/rel]

Related posts