Ma’ruf Amin bicara ekonomi umat hingga setop impor pangan

(detik.com)

Jakarta (KANALACEH.COM)– Joko Widodo (Jokowi) telah menyatakan maju dalam pertarungan pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2019 nanti. Sebagai calon wakil presiden (cawapres), Jokowi memilih KH. Ma’ruf Amin, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Dalam pidatonya setelah terpilih sebagai cawapres, Ma’ruf sempat menyinggung pemberdayaan ekonomi umat sebagai arus baru Indonesia.

“Kenapa arus baru, karena arus lama itu membentuk konglomerat, menggunakan trickle down effect ternyata enggak netes-netes. Ini yang kita jadikan sebagai arus baru,” ujar Ma’ruf di kantor PBNU seperti dilansir laman Detik.com, Kamis (9/8).

Dalam arus baru itu, menurut Ma’ruf, bukan melemahkan yang kuat, tapi menguatkan yang lemah. Misalnya melalui redistribusi aset dan kemitraan antara konglomerat dengan masyarakat, dengan koperasi.

“Konglomerat harus bermitra dengan usaha-usaha masyarakat, koperasi-koperasi masyarakat dan kegiatan pesantren,” ujar Ma’ruf.

Dia menambahkan, Indonesia tidak boleh tergantung pada impor pangan. Contohnya impor beras, jagung, gula, dan lain-lain.

Alasannya, kata Ma’ruf, Indonesia masih memiliki sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM) yang cukup.

“Tidak boleh negara ini tergantung pangannya ke luar negeri. Oleh karena itu semua kita harus bisa memenuhi. tidak boleh ada impor, ada impor beras, jagung, ” tegas Ma’ruf. []

Related posts