Protes ASDP, belasan truk parkir depan Kantor Bupati Singkil

Belasan truk memarkirkan kendraan mereka di depan kantor Bupati Aceh Singkil. (Kanal Aceh/Randi)

Aceh Singkil (KANALACEH.COM) – Belasan truk sembako memarkirkan kendaraan mereka di depan kantor Bupati Aceh Singkil, pada Senin (7/1).

Pasalnya, mereka kesal dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak ASDP terkait jumlah truk yang bisa berangkat ke Simeulue. Dimana awalnya 14 truk yang bisa dinaikkan ke atas kapal, namun hari ini hanya 10 truk.

Hardius, salah seorang supir truk mengaku geram karena tidak adanya pemberitahuan terlebih dulu, bahwa hari ini truk akan dibatasi. Sehingga pihaknya merasa dipermainkan dengan berbagai alasan ASDP yang menyebut masih dalam suasana mudik.

“Pihak kapal tidak ada kasih tau kami. Jikapun masih susasana mudik, ini sudah tanggal berapa ? kami sudah seminggu menunggu di pelabuhan,” ujarnya.

Akibatnya, para supir truk merasa keberatan jika harus kembali menunggu pada trip keberangkatan selanjutnya pada hari Kamis mendatang. Karena akan mengeluarkan tambahan biaya makan mereka di pelabuhan Ferry Aceh Singkil.

“Satu hari kami habis Rp 100 ribu untuk makan karena menunggu, sementara kami sudah seminggu disini,” sebutnya.

Untuk itu mereka meminta kejelasan kepada Bupati Aceh Singkil terkait kebijakan pihak kapal ASDP yang mengurangi jumlah truk untuk berangkat ke Simeulue.

Apalagi barang bawaan mereka seperti sembako akan membusuk jika tidak sampai ke tujuan.

Manager Operasional ASDP Aceh Singkil, Syahrul mengatakan saat ini waktu terakhir arus mudik natal dan tahun baru. Sehingga, pihaknya memprioritaskan untuk penumpang yang memiliki kendraan pribadi agar bisa menyebrang ke Simeulue.

“Saat sekarang ini masih suasana mudik. Kita harus menyikapi persoalan ini secara penuh, makanya untuk kendraan truk kita batasi sementara,” kata Syahrul saat dikonfirmasi.

Menurutnya, ia hanya bisa memberikan jalan tengah bagi truk yang hendak menyebrang ke Simeulue, dengan memberikan 10 truk untuk naik ke dalam kapal.

Ia tak menampik, saat ini pengguna jasa penyebrangan Singkil – Simeulue padat. Sehingga porsi 10 truk untuk bisa naik ke kapal sudah cukup baik.

Ketika ditanya soal sosialisasi sebelumnya bahwa hingga hari ini truk masih dibatasi, Syahrul menyebutkan bahwa itu ranahnya Dinas Perhubungan. “Mungkin bisa ditanyakan pada Dishub soal pemberitahuan itu,” ucapnya. [Randi]

Related posts