Ketua DPD IMM Aceh di Caretaker

Logo IMM. (ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) telah mengangkat Sudarliadi sebagai Ketua sementara (Caretaker) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM Provinsi Aceh dan memberhentikan kepengurusan periode 2016-2018.

Pengangkatan Sudarliadi sebagai Ketua Caretaker DPD IMM Aceh itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) DPP IMM nomor XII/A-1/2019 yang ditandatangani oleh Ketua Umum Najih Prastiyo dan Sekretaris M Robby Rodliyya  K, tertanggal 23 Februari 2019.

Sekretaris Umum DPD IMM Aceh 2016-2018, Rahmat Fajri mengatakan pihaknya  telah menerima SK DPP mengenai penunjukan Sudarliadi sebagai Ketua Caretaker IMM Aceh itu.

“Kita sudah terima SK penunjukan Sudarliadi sebagai Caretaker DPD  IMM Aceh itu,” kata Rahmat Fajri dalam keterangan persnya, Jum’at (1/3).

Rahmat menyampaikan, keputusan penunjukan caretaker ini setelah adanya usulan dari Badan Pengurus Harian (BPH) DPD IMM Aceh 2016-2018 kepada DPP, hal itu dilakukan mengingat ketua sebelumnya yakni Mizan Aminuddin telah lama meninggalkan tanggungjawabnya sebagai pimpinan organisasi ditingkat daerah. Akibatnya hingga hari ini Musyawarah Daerah (Musyda) belum juga terlaksana.

“Hampir setahun berakhirnya kepengurusan belum juga dilaksanakan Musyda, padahal itu merupakan kegiatan wajib organisasi untuk menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dan memilih ketua selanjutnya, ” ujarnya.

Rahmat menyebutkan, berdasarkan SK caretaker ini, penerima mandatdiwajibkan melaksanakan beberapa kegiatan organisasi, antara lain membentuk perangkat atau kepanitiaan sampai terlaksananya Musyda hingga memastikan terpilihnya Ketua Umum dan anggota Formatur DPD IMM Aceh 2019-2021.

“Setelah adanya SK itu, maka pelaksanaan Musyda DPD IMM Aceh ke XIV sepenuhnya sudah menjadi tanggungjawab Sudarliadi selaku penerima caretaker hingga terlaksananya pengukuhan kepengurusan baru,” terang Rahmat.

Sementara itu, Ketua Caretaker DPD IMM Aceh, Sudarliadi berjanji akan melaksanakan tanggungjawabnya sesuai perintah dalam SK tersebut, yakni melaksanakan Musyda ke XIV sampai terpilihnya kepengurusan yang baru kedepannya. Kemudian dalam waktu dekat ini ia bakal merampungkan perangkat atau kepanitiaan musyawarah.

“Secepatnya akan kita laksanakan Musyda, karena selain memang kegiatan wajib organisasi untuk mencari nahkoda baru, waktu berakhirnya SK kepengurusan 2016-2018 juga sudah terlalu lama,” imbuhnya.

Untuk itu, Sudarliadi meminta kepada seluruh kader IMM Aceh agar membantu dirinya bersama-sama untuk menyukseskan Musyda kedepan, dan ia juga berharap dukungan dari para alumni serta warga Muhammadiyah Aceh terhadap penyelenggaraan musyawah nantinya. [Randi/rel]

Related posts