Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Sebanyak 1.270 pelajar di Banda Aceh mengikuti simulasi evakuasi mandiri terhadap bencana gempa dan tsunami yang digelar di gedung escape building, Desa Lambung, Banda Aceh dan Desa Peukan Bada, Aceh Besar, dengan tujuan mitigasi bencana.
“Tujuan kita untuk melatih kesiapsiagaan dari siswa di sekolah saat menghadapi bencana gempa dan tsunami,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banda Aceh Fadhil, Jumat, 26 April 2019.
Ia mengatakan simulasi tersebut dilakukan untuk menguji kesiapan siswa dan masyarakat jika terjadi gempa dan tsunami. “Siswa dilibatkan agar mereka tahu cara menyelamatkan diri,” ujarnya.
Menurutnya, skenario bencana diawali dengan gempa yang terjadi pukul 09.45 WIB. Setelah itu, pukul 10.00 WIB, sirene tsunami yang terletak di beberapa lokasi di Banda Aceh dan Aceh Besar berbunyi secara serentak.
Informasi kemudian disebar ke seluruh Aceh melalui radio dan pesan pendek. Siswa yang sekolahnya berada di sekitar Lapangan Blang Padang kemudian menuju Museum Tsunami untuk menyelamatkan diri.
Museum itu juga berfungsi sebagai gedung penyelamat yang dapat menampung 3.000 orang di atasnya.
Warga secara mandiri ikut melakukan simulasi dengan menyelamatkan diri ke escape building setelah mendengar sirene tsunami yang dipasang di enam titik di Banda Aceh, di Kantor Gubernur Aceh, di Gampong Kajhu, Gampong Lampulo, Gampong Blang Oi, Gampong Lam Awe, dan kawasan Lhoknga. [Riza Azhari]