Ini Kuliner Tradisional Aceh yang Hanya Ada Saat Ramadan

Sambai Oen Peugagah. (Dani Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Saat Ramadan, banyak pedagang dadakan yang menjajakan berbagai menu makanan khas bulan puasa yang dijual untuk berbuka. Biasanya mereka menjajakan berbagai jenis makanan misalnya, gorengan, kurma, asinan, aneka mi dan lainnya.

Namun, Indonesia yang begitu kaya akan kuliner lezat juga kerap memiliki sajian khas saat bulan puasa. Contohnya di daerah Aceh, ada beberapa makanan yang hadir secara khusus di bulan penuh rahmat ini.

Baca: Ie Bu Peudah, makanan yang dinanti jelang buka puasa

Berikut adalah 3 makanan khas Aceh yang hanya dapat ditemui saat Ramadan, menu ini bisa dikatakan menu langka. Di samping nyaris tidak dijual di pasaran pada hari biasa, orang-orang yang terampil mengolahnya juga sudah mulai jarang.

  1. Kanji Rumbi

Kuliner ini berbentuk seperti bubur ayam. Bahan baku utamanya adalah beras. Sebagai pendampingya ada ayam, udang rebus, dan beragam rempah terbaik milik bumi serambi mekah. Sebagai bumbunya ada ketumbar, merica, jahe, pekak, adas manis, kayu manis, bawang merah, dan biji pala.

Baca: Sambai Oen Peugaga Lalapan yang Bertahan Dilingkaran Junk Food

Untuk menghasilkan Kanji Rumbi terbaik, beras disangrai sampai kuning dan ditumbuk halus. Langkah berikutnya adalah beras direbus hingga menjadi bubur.

Di dalam rebusan bubur tersebut, bumbu lalu dimasukan dalam keadaan terbungkus kain tipis. Serupa beras, ayam juga direbus hingga empuk. Bila semua sudah matang, lalu disajikan bersama dengan ditambah bawang goreng.

  1. Sambai Oen Peugaga

Sambai Oen Peugagah, bahan baku makanan ini terdiri dari racikan 44 dedaunan yang tumbuh hidup di Aceh. Diyakini, makanan ini menjadi favorit bagi indatu yang telah ada pada masa zaman kerajaan Aceh.

Sambai Oen Peugagah, yang berarti sambal daun pegagan, sajian kuliner yang sudah turun temurun dilestarikan. Meski berlabel sambal, makanan ini pada dasarnya menyerupai panganan urat.

Lalapan menu makanan tradisional yang unik ini disantap dengan taburan kelapa parut. Rasa yang khas, membuatnya sering jadi menu digemari untuk berbuka.

Setiap jenis daun yang digunakan dalam meracik Sambai Oen Peugagah memiliki khasiat tersendiri. Jenis daun itu yakni, daun jeruk purut, daun mengkudu, daun peugagah, daun sigeuntot, daun lawah dan puluhan jenis daun lainnya. Namun sekarang tak mudah mendapatkan 44 jenis daun itu.

  1. Ie Bu Peudah

Ie bu peudah adalah masakan makanan sejenis bubur yang di masak dari berbagai ramuan dan diolah dari 44 macam jenis dedaunan hutan seperti, daun peugaga, capa, oen tahe, daun muling dan sebagainya, tentunya daun yang digunakan masih muda. Namun seiring berkembangnya zaman, daun-daun yang digunakan itu sangat sulit untuk didapat.

Lalu, ramuan itu dimasak dengan campuran lada, kunyit, lengkuas, dan bawang putih. Adonan rempah itu kemudian dicampur dengan beras dan kelapa yang telah diparut.

Rempah yang digunakan sebagai bumbu itu memang berasa sedikit pedas. Karena itu, kemudian makanan ini disebut ie bu peudah, atau air nasi pedas.

Makanan khas Aceh Besar ini sudah turun temurun dilestarikan, bahkan setiap Desa, selalu memasak Ie Bu Peudah di Masjid lalu dibagikan ke masyarakat. Tak ketinggalan, budaya gotong royong menjadi kunci dalam memasak Ie Bu Peudah.

Makanan ini sangat jarang dijual di pasaran. Namun, jika anda ingin mencicipinya, setiap masjid di wilayah Aceh Besar selalu memasak Ie Bu Peudah selama ramadan. Dan dibagiakan ke masyarakat sekitar secara gratis.

Tiga makanan itu menjadi menu berbuka puasa yang selalu ditunggu oleh masyarakat pada saat ramadan. Jika hari biasa, anda tidak akan menemukan makanan itu di pasaran. Kecuali, memasaknya sendiri. [Randi]

Related posts