Berbuka Puasa dengan Teh Manis, Berbahayakah?

(foto:superboy.com)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Konsumsi teh manis untuk berbuka sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Tak hanya menyegarkan dan mampu menambah energi, teh manis juga dapat memberi dampak baik pada tubuh.

Di dalam teh sendiri mengandung bahan-bahan baik yang dibutuhkan tubuh seperti kadar antioksidan dan kafein. Saat dikonsumsi usai berbuka puasa mau pun sahur, bisa mengurangi rasa kantuk.

“Kalau teh diseduh dengan baik yaitu bukan dengan air yang sangat panas, kadar antioksidannya bisa didapatkan untuk tubuh. Kafeinnya juga dapat mengurangi rasa kantuk, dan kadarnya memang lebih sedikit dibanding kopi yaitu 35 mg per cangkir,” ujar dokter spesialis gizi klinis dr Marya W Haryono, Mgizi, SpGK seperti dilansir laman VIVA, Senin (13/5).

Sementara, teh manis dengan tambahan gula pasir yang dikonsumsi untuk berbuka puasa ternyata dapat memberi efek baik karena bisa langsung memicu kenaikan gula darah di tubuh. Hal ini membuat tubuh segera mendapat energi usai berpuasa 13 jam lamanya.

“Dalam 10 menit gula darah bisa langsung naik. Tapi penggunaan gula pasir sebaiknya maksimal hanya 2 sendok makan, jangan berlebihan,” kata dia.

Sebab, teh manis dengan gula berlebihan dapat dikaitkan dengan penyakit diabetes. Meski tidak selalu menyebabkan diabetes, namun teh manis berkaitan erat dengan kondisi ini.

“Teh manis kan minimal isi gulanya 2 sendok makan, itu sudah batas maksimal kebutuhan tubuh. Kalau dikonsumsi bisa memicu diabetes, meski memang tidak pasti akan diabetes,” ucapnya. []

Related posts