12 Senjata Api Sisa Konflik Diserahkan ke Kodam IM

Pangdam Iskandar Muda menerima senjata api sisa konflik dari masyarakat melalui anggotanya. (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM) Mayor Jendral TNI Teguh Arief Indratmoko menerima 12 pucuk Senjata Api sisa konflik dari kelompok masyarakat. Penyerahan senjata tersebut diserahkan di Rumah Dinas Pangdam IM, di Banda Aceh, Rabu (15/5).

12 senjata yang diserahkan terdiri dari sembilan pucuk senjata laras panjang dan tiga pistol. Semua dalam kondisi baik atau berfungsi. Selain senjata juga diserahkan 455 butir munisi campuran, 3 buah magazen, dua granat, dua tabung pelontar dan satu peluru GLM.

Pangdam IM Mayjen TNI Teguh Arief Indratmoko menyebutkan, senjata yang diterimanya itu merupakan peninggalan sisa masa konflik Aceh dulu, yang masih disimpan oleh masyarakat.

Kondisi kondusif yang dirasakan masyarakat selama ini dengan rasa aman serta nyaman, telah mendorong warga menyerahkan senjata secara penuh kesadaran.

“Masyarakat menyerahkannya secara sukarela dan atas kesedarannya kepada anggota kami, ini bagian sinergitas antara Kodam dan masyarakat, bahwa kita selalu menciptakan situasi yang kondusif, dan tidak perlu menyimpan senjata api,” kata Mayjend Teguh Arief.

Ia menjelaskan, 12 senjata itu berasal dari kelompok masyarakat yang tinggal di zona merah zaman konflik Aceh. Seperti di Aceh Timur, Aceh Utara dan Aceh Besar. Senjata itu ditanam warga di dalam tanah.

Teguh Arief tak menampik, masih ada masyarakat yang masih menyimpan senjata sisa konflik, tapi mereka tidak berani untuk menyerahkan kepada aparat. Sehingga perlu adanya pendekatan yang lebih erat ke masyarakat, agar mereka mau meyerahkan senjata itu.

Hal itu dilakukan agar senjata sisa konflik yang masih banyak beredar di masyarakat, tidak di salah gunakan oleh oknum pelaku kriminal. Masyarakat sipil, kata dia tidak boleh memegang senjata api apalagi ilegal.

Ia meminta agar warga yang masih menyimpan senjata api, agar segera menyerahkannya ke aparat keamanan. Sebab, kata dia, tidak perlu lagi ada yang ditakutkan, sebab TNI dan stakeholder lainnya sudah menciptakan situasi yang kondusif. [Randi]

Related posts