Cerita Dony, Tanam ‘Buah Surga’ di Bumi Syekh Abdurrauf 

Dony saat memantau kebun Tin miliknya. (ist)

Aceh Singkil (KANALACEH.COM) – Buah Tin banyak dikenal masyarakat sebagai ‘buah surga’. Ceritanyapun sudah tertuang dalam Alquran. Apalagi manfaat tanaman ini cukup banyak.

Itulah rangkaian alasan Dony Defrianto (26), pemuda asal Desa Ujung, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, untuk mau membudidayakan tanaman Tin. Dony, berkebun memanfaatkan halaman belakang rumahnya.

Terjun menjadi petani, kata dia tidak pernah terbayangkan sebelumnya, dengan latar belakang sarjana Teknik Komputer yang dimiliknya, ia memulai budidaya tanaman Tin sejak 2018 lalu.

Dony menyebutkan, memulai usaha bibit Tin ini bermula dari penyakit yang pernah dialami orangtuanya. Ketika itu, ia pernah melihat di google ada yang menyarankan buah tin untuk obat kanker. Semenjak itu pula, ia mencoba menanam tanaman Tin.

Seiring berjalannya waktu, Dony memberanikan diri untuk serius membudidayakan tanaman ini. Jatuh bangun dalam menanam tanaman ini juga pernah dialaminya. Seperti, kondisi tanah di Singkil yang sering terkena banjir yang tidak bisa dihindari.

Kemudian saat mendatangkan bibit Tin dari Pulau Jawa Timur dan Jawa Tengah, yang biayanya tergolong mahal dan ketahanan tanaman saat berada di dalam kotak.

“Dalam sekali kirim bibit Tin dari Pulau jawa, hanya sekitar 70% yang bertahan hidup sampai ke Aceh Singkil,” kata dia saat berbincang dengan kanalaceh.com, Kamis (13/6).

Dony kemudian berkecimpung di komunitas petani Tin yang rata – rata berasal dari Pulau Jawa. Mereka kerap bertukar informasi dan seluk beluk tentang tanaman Tin.

Untuk penjualan sendiri, harga yang dipatok Dony cukup terjangkau, mulai dari Rp 30 ribu sampai Rp 65 ribu. Itu tergantung jenis yang ia tawarkan, seperti jenis bibit tin Green yordan, Brown Turkey dan Blue Giant.

“Saya berjualan bukan semata-mata mencari keuntungan saja, sekalian untuk syiar agama tentang buah yang di abadikan dalam Al Quran dan hadist beserta manfaatnya,” kata Dony tau yang akrab disapa Pakdon ini.

Menurutnya, merawat pohon Tin cukup mudah. Hanya perlu disiram dua kali dalam sehari jika tidak hujan. Setiap pekan, kata dia selalu ada orderan baik itu yang datang dari Singkil mau pun luar kota.

Saat ini untuk pemasaran ke luar daerah,  ia sudah mengirimkan ke Kota Subulussalam, Tapaktuan hingga ke Provinsi Sumatra Utara. Kini, Dony bisa meraup omset jutaan rupiah perbulannya.

Bukan hanya itu, dari tanaman Tin Dony juga mampu mengolah daun Tin menjadi teh daun tin, yang sudah dipasarkan dengan harga Rp 20 ribu perbungkusnya. Jika anda ingin mencari tanaman ini, anda bisa menghubungi langsung kontak ini 081225519385. [Randi/rel]

Related posts