Jumlah Jamaah Haji Meninggal Tahun Ini Meningkat

2.112 CJH Aceh sudah tiba di Tanah Suci
Nusantaranews.com

Mekah (KANALACEH.COM) – Jumlah jamaah haji Indonesia yang meninggal di Tanah Suci Makkah dan Madinah, Arab Saudi, meningkat dari tahun lalu. Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, Hingga Sabtu (31/8), jumlah jamaah haji yang meninggal menembus angka 392 jiwa sementara total musim haji tahun lalu 385 jiwa.

Terkait dengan jumlah ini, Kepala Seksi Kesehatan PPIH Arab Saudi Daker Makkah, M Imran mengatakan, kematian tahun ini cukup tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu faktor penyebabnya adalah kelelahan pascapuncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

“Jamaah kita terus melakukan rangkaian kegiatan ibadah selanjutnya seperti tawaf ifadhah. Mungkin aktivitas fisik yang terkuras habis pada saat Armuzna dilanjutkan aktivitas fisik tawaf ifadhah. Sehingga kelelahan ini memicu munculnya penyakit-penyakit yang sudah diderita sebelumnya maupun penyakit yang belum pernah mereka derita sebelumnya,” kata Imran yang ditemui di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Sabtu (31/8) malam.

Di antara penyakit yang muncul, kebanyakan adalah penyakit jantung. Dan, kebanyakan yang wafat setelah puncak haji adalah  akibat serangan jantung akut ini yang dipicu oleh kelelahan dan juga cuaca yang cukup ekstrem di Arab Saudi.

Sementara, hingga Sabtu (31/8) malam, masih ada jamaah haji Indonesia yang dirawat di KKHI Makkah 49 orang. Sementara, di RS Arab Saudi 111 orang.

“Mereka yang ada di KKHI terus kami usahakan supaya mereka stabil dan perbaiki kondisi kesehatan dan kemudian transportable untuk dievakuasi ke Madinah. Karena,  pemulangan saat ini sudah melalui Madinah kemudian untuk RS Arab Saudi kita melakukan visitasi jamaah kita yang ada di sana dan apabila mereka sudah dinyatakan boleh pulang akan segera kita urus untuk transportasi ke Madinah,” kata Imran.

Menurut Imran, jamaah yang diperbolehkan pulang dan akan dievakuasi ke Madinah, akan dibawa dengan mobil dengan posisi terbaring. Namun, bagi yang sudah kuat akan dilatih supaya mereka bisa duduk lebih lama dan lebih kuat.

“Karena, jarak tempuh perjalanan darat dari Makkah ke Madinah  6 jam,” kata Imran. [Republika]

Related posts