Mengenal Ani Idrus, Sosok di Google Doodle Hari Ini

Google Doodle Ani Idrus.

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Saat membuka Google hari ini, kita akan melihat sosok perempuan dengan layar belakang potongan koran. Sosok di Google Doodle tersebut adalah Ani Idrus, siapakah dia?

Ani Idrus adalah sosok dibalik berdirinya Harian Waspada pada 1947. Dia pun tercatat sebagai wartawati senior yang berkiprah sejak 1930-an.

Dilansir dari laman Wikipedia, Ani lahir di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 25 November 1918. Dia sempat bersekolah di kampung halamannya sebelum akhirnya pada 1928 hijrah ke Medan guna melanjutkan pendidikan.

Ani memang sudah dari belia suka membuat karangan. Tidak heran di usianya masih 12 tahun, dia menjadi penulis di majalah Panji Pustaka Jakarta.

Enam tahun berselang, Ani bekerja pada Sinar Deli Medan sebagai pembantu pada majalah Politik Penyedar. Pada 1938, dia menerbitkan majalah politik Seruan Kita bersama H Mohamad Said.

Dalam perjalannya H Mohamad Said menjadi suami Ani. Di tahun 1947 keduanya mendirikan Harian Waspada yang masih eksis hingga sekarang. Ani pun sempat mendirikan majalah Dunia Wanita pada 1949.

Kiprahnya di dunia jurnalistik menghantarkan sejumlah penghargaan. Salah satunya pada 1988 dia menerima anugerah Satya Penegak Pers Pancasila dari Menteri Penerangan Harmoko. Penghargaan itu hanya diberikan pada 12 tokoh pers nasional.

Selain itu di tahun 1990, Ani juga menerima penghargaan dari Menteri Penerangan sebagai wartawan yang masih aktif mengabdikan diri di atas 70 tahun.

Selain jurnalistik dan politik, Ani juga berkecimpung dalam dunia pendidikan. Tercatat dia mendirikan balai penitipan anak hingga sekolah tinggi ilmu komunikasi.

Ani menghembuskan nafas terakhirnya pada 9 Januari 1990 diusianya 80 tahun. Dan hari ini Google merayakan hari ulang tahunnya ke-101. [detik]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Kilometer Nol Indonesia di Kota Sabang terpilih menjadi destinasi pariwisata terunik, dalam ajang Anugerah Pariwisata Indonesia (API) 2019, yang diberikan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Setelah Kota Sabang, wisata terunik posisi kedua diraih oleh destinasi wisata Gua Mabala di Kabupaten Sabu Raijua, dan ketiga wisata Danau Kaolin di Kabupaten Bangka Tengah. Wali Kota Sabang, Nazaruddin, mengatakan penghargaan tersebut menjadi motivasi pihaknya untuk terus berinovasi, dan bekerja dalam upaya meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara ke Kota Sabang. “Pada intinya Pemerintah akan terus bekerja, dan terus berfikir bagaimana mempertahankan penghargaan yang telah kita dapatkan dan mampu bersaing dengan daerah-daerah lain,” kata Nazaruddin, Sabtu (23/11). Tugu nol kilometer di Sabang, diresmikan pada 9 September 1997 oleh Wakil Presiden RI Try Sutrisno, sehingga tugu itu menjadi simbol perekat dari Sabang sampai Merauke. Namun seiring berjalannya waktu tugu itu beberapa kali dilakukan renovasi. #acehbarat #acehtengah #aceh #acehtenggara #acehtimur #acehbesar #acehsingkil #acehselatan #bandaaceh #sabang #destinasiwisata #terunik #penghargaan

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts