Update 22 Maret: ODP di Aceh Capai 204 Orang, Belum Ada yang Positif Covid-19

Seorang Pasien Covid-19 dirujuk ke RSUZA. (Kanal Aceh/Arjuna/Istimewa)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) —Seorang pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidan (RSUDZA) Banda Aceh dari Kota Sabang, Sabtu kemarin, bukan penderita Covid-19.

Pasien tersebut sudah dibolehkan pulang oleh dokter ahli yang menanganinya, namun jumlah orang dalam pemantauan menjadi 204 orang. Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani dalam rilis informasi harian Covid-19 Aceh.

Menurut pria yang akrab disapa SAG itu, pasien berinisial RP (29 thn) merasa agak pening, batuk, dan gatal tenggorokan saja, namun dirujuk ke RSUZA Banda Aceh karena memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta dan Bandung baru-baru ini.

“Pasien RP sudah diperbolehkan pulang karena secara medis tidak ada indikasi yang mengarah ke Covid-19,” kata SAG, Minggu (22/3).

Jubir Covid-19 SAG menghimbau petugas kesehatan, keluarga, kerabat, dan masyarakat, agar lain kali menahan diri dan tidak mengedarkan informasi apa pun tentang ODP atau PDP.

Bila ada keluarga, tetangga, kerabat, atau mengetahui ada yang demam, batuk, atau sakit kepala, jangan langsung dicurigai Covid-19. Hanya dokter ahli yang memiliki otoritas menjelaskan Covid-19 atau bukan.

“Jangan bikin heboh sehingga data pasien tersebar,” pintanya.

Lebih lanjut SAG menjelaskan, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) meningkat dari 84 orang pukul 10.00 wib Sabtu (21/3) dan menjadi 97 orang pukul 17.00 wib, dan kemudian bertambah lagi menjadi 204 orang, hari ini, Minggu (22/3), pukul 17.00 wib.

Penambahan itu karena banyak orang baru pulang dari daerah penularan lokal, seperti Jakarta, Bandung, dan bahkan ada yang pulang dari luar negeri. Mereka hanya ODP, bukan PDP, dan sama sekali bukan Covid-19.

Sementara jumlah PDP yang masih dirawat di RSUZA sebanyak empat orang dan satu lainnya dirawat di RSUD Cut Mutia Lhokseumawe. Mereka dirawat karena memenuhi kriteria status PDP, dan bukan penderita Covid-19.

“Belum ada satu pun penderita Covid-19 di Aceh,” tegas SAG. [Rand/ril]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Sebagai upaya pencegahan virus Covid-19, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman mengintruksikan menutup tempat keramian di Banda Aceh untuk sementara waktu. Intruksi ini disampaikan Aminullah, Minggu (22/3) setelah disepakati dengan Forkopimda Kota Banda Aceh untuk dijalankan. Katanya, tempat keramaian yang harus ditutup termasuk lokasi wisata, seperti Pantai Ulee Lheue. Khusus untuk Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, akan disiapkan prosedur penanganan evakuasi Orang Dalam Pemantuan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 dari Sabang dan Pulau Aceh. Warung Kopi, cafe, tempat karaoke, wahana permainan dan pusat hiburan lainnya juga diintruksikan untuk ditutup sementara waktu sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. Kata Wali Kota, kebijakan ini diambil sebagai tindaklanjut dari Surat Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah dengan nomor 440/5242 tertanggal 22 Maret 2020. selanjutnya baca di www.kanalaceh.com #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #coffeeshop #coffeespace #covid_19 #corona #warkop #walikota #tutupsementara #intruksi #pencegahan

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts