Pemkab Aceh Utara Bantah Kas Daerah Kosong

Ilustrasi. (teknologi.id)

Aceh Utara (KANALACEH.COM) – Sekretaris Daerah Pemkab Aceh Utara, Abdul Aziz membantah, bahwa kas keuangan pemkab setempat kosong.

Menurut Abdul Aziz, tidak benar kondisi kas Aceh Utara kosong. Saat ini Pemkab Aceh Utara hanya menunda sementara penerbitan SPM (Surat Perintah Membayar) karena sedang melakukan rasionalisasi anggaran APBK 2020 terkait dengan penanganan wabah Covid-19.

“Penghentian SPM dilakukan karena sedang proses penyesuaian Perbup tentang Penjabaran APBK 2020 sesuai PMK Nomor 35/PMK.07/2020 dan Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor 119/2813/SJ, dan Nomor 177/KMK.07/2020,” jelas Abdul Aziz melalui keterangannya, Senin (4/5).

Abdul Aziz menambahkan, dengan dikeluarkannya PMK (Peraturan Menteri Keuangan) dan SKB (Surat Keputusan Bersama) tersebut, maka pemerintah daerah diwajibkan melakukan pengurangan pendapatan daerah yang bersumber dari dana transfer dan penyesuaian Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Setelah Perbup penyesuaian APBK 2020 selesai nantinya barulah dapat diketahui Program dan Kegiatan mana yang masih teralokasi dalam APBK 2020. Kegiatan baru itulah yang dapat dilaksanakan, serta dapat diajukan permintaan pembayaran dengan menyampaikan SPM,” ujar Abdul Aziz.

Sedangkan terkait dengan refocusing dan realokasi anggaran untuk kegiatan penanganan dan pencegahan Covid-19, tetap dilakukan pembayarannya setelah SKPK menyiapkan dokumen pencairan dana. [Randi/rel]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Leumang merupakan salah satu makanan khas Aceh yang di buat dari beras ketan di campur santan kelapa. Kuliner khas ini tidak tersedia setiap saat, makanan ini hanya dapat ditemui di beberapa momen saja, seperti pada perayaan hari keagamaan dan bulan Ramadan. Proses pengasapan leumang, di Kawasan Lamdingin, Syiah Kuala. (Kanal Aceh/Riza Azhari) Proses pembuatan leumang memerlukan waktu hingga seharian, dari proses memasukkan beras ketan ke dalam bambu hingga di lapisi daun pisang, kemudian di bakar dengan arang serta di jaga agar tidak hangus. Proses pengasapan leumang, di Kawasan Lamdingin, Syiah Kuala. (Kanal Aceh/Riza Azhari) Peminat Leumang ini pun berantrian, seperti salah satu penjajal kuliner khas leumang ini di jalan Syiah Kuala, Desa Lamdingin, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. Proses pengasapan leumang, di Kawasan Lamdingin, Syiah Kuala. (Kanal Aceh/Riza Azhari) Cara pembuatan Leumang ini dimasak secara unik, yakni dibakar menggunakan bara api di dalam batang bambu. Proses pengasapan leumang, di Kawasan Lamdingin, Syiah Kuala. (Kanal Aceh/Riza Azhari) Rasanya yang lemak, gurih, dan lezat, biasanya disantap dengan selai srikaya. Namun, Leumang juga bisa dimakan dengan tapai dan air tebu, sehingga dijadikan kudapan sambil menyeruput kopi di Aceh. Pedagang leumang di Kawasan Lamdingin, Syiah Kuala. (Kanal Aceh/Riza Azhari) Bagi warga yang tinggal di pesisir Barat Selatan Aceh, membuat Leumang selalu dilakukan pada saat menyambut Ramadan dan Idul Fitri karena ini merupakan tradisi yang dilakukan secara turun temurun. Bahkan, penganan khas rumpun Melayu ini termasuk kuliner paling diminati warga tanah rencong. selanjutnya baca di www.kanalaceh.com #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #leumang #tradisi #masyarakat #turuntermurun #kuliner #budayaaceh #bulanpuasa #ramadhan #kudapan

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts