Aminullah Minta Warga Waspadai OTG

Aminullah Sebut Warga Punya Peran Untuk Memutus Rantai Penyebran Corona. (ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman meminta warga meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Viruscorona Disease (Covid-19).

Menurutnya, hal itu penting dilakukan mengingat Banda Aceh mendapati kasus perdana Orang Tanpa Gejala (OTG) terkonfirmasi positif terjangkit Corona, Kamis (28/5).

Aminullah berharap warga aktif mengambil peran pencegahan penyebaran Corona di lingkungan masing-masing. Setiap orang yang baru kembali dari luar provinsi harus lapor ke perangkat desa, instansi terkait, serta memeriksakan kesehatannya.

“Jangan remehkan virus Corona, deteksi dini itu lebih baik. Baru-baru ini seorang pemudik yang seharusnya berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) tidak jalani karantina mandiri sesuai protokol kesehatan Covid-19,” kata Aminullah dalam keterangannya, Sabtu (30/5).

ODP dimaksudnya seorang warga Jaya Baru, Banda Aceh berinisial I berusia 35 tahun. Ia terkonfirmasi positif terjangkit Covid-19 sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG).

“OTG ini tidak terdeteksi, karena tidak menunjukkan tanda-tanda gejala pada umumnya. Kita tetap harus waspada dengan melakukan pemantauan terhadap orang yang baru saja pulang dari luar daerah,” kata Aminullah.

Ia meminta warga untuk tidak berkumpul di tempat keramaian, menjaga jarak, disiplin gunakan masker dan mencuci tangan dengan sabun.

“Salah-satu cara agar terhindar dari bahayanya virus ini adalah dengan terus menerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Kita tetap berdoa sambil berikhtiar,” kata Aminullah.

Informasi dari Dinas Kesehatan Kota, pasien OTG yang positif tersebut adalah seorang pria berinisial I (35) warga Lamteumen Timur, Kecamatan Jaya Baru. Ia dinyatakan positif terinfeksi virus corona usai pulang dari Medan, Sumatera Utara (Sumut). Kini, pasien tersebut sedang dirawat di Ruang Respiratory Intensive Curative Unit (RICU) RSUZA Banda Aceh. [Randi/rel]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengirimkan surat protes kepada perusahaan Google Indonesia terkait keberadaan aplikasi “Kitab Suci Aceh” di Google Play Store, yang dinilai sangat provokatif. Surat keberatan itu dilayangkan pada hari Sabtu (30/5) kepada Managing Director PT Google di Jakarta. Nova mengatakan Google keliru dalam menerapkan prinsip General Code of Conduct-nya, yaitu “Don’t Be Evil” dan aturan-aturan yang tertuang dalam Developer Distribution Agreement-nya yang sangat menjunjung tinggi Local Law (hukum local). “Karena itu, kami atas nama Pemerintah dan masyarakat Aceh menyatakan keberatan dan protes keras terhadap aplikasi tersebut,” kata Nova Iriansyah kepada wartawan, Sabtu (30/5). Adapun poin-poin keberatan yang disampaikan Nova yaitu penamaan aplikasi yang tidak lazim secara bahasa karena nama “Kitab Suci Aceh”. Kata dia hal itu menunjukkan bahwa kitab suci tersebut hanya milik masyarakat Aceh. Padahal lazimnya sebuah kitab suci adalah milik umat beragama tanpa batas teritorial, sehingga nama aplikasi seolah-olah menggambarkan bahwa mayoritas masyarakat Aceh adalah penganut kitab suci yang ada dalam aplikasi tersebut. “Padahal kitab suci mayoritas masyarakat Aceh adalah Al-Quran,” ucap Nova. Selengkapnya klik di www.kanalaceh.com atau swipe story #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #kitabsuci #kitabsuciaceh #injilterjemahan #alquran #mayoritas #agama #teritorial #suratprotes #googleplaystore

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts