Warga di Sabang Protes, Banyak yang Tidak dapat BLT

Warga Gampong Kuta Barat, Sabang datangi kantor Kuchik. (ist)

Sabang (KANALACEH.COM) – Warga Gampong Kuta Barat (KBB), Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang, mendatangi kantor Keuchik (Lurah) untuk menuntut haknya berupa bantuan yang dinilai lamban dikucurkan.

Usmariani (54), warga Jurong Babul Iman Gampong Kuta Barat dan warga lainnya juga menuntut, dana bantuan akibat Covid 19 yang dinilau diperlambat oleh Keuchik mereka.

“Kami datangi kantor Keuchik karena banyak yang tidak dapat rata-rata yang tidak dapat bantuan para ibu-ibu janda yang sudah bercucu, sementara anak-anak kemarin sore berkeluarga mereka terdata sehingga dengan mudah dapat bantuan,” kata Usmariani, kepada awak media, Sabtu (30/5).

Anehnya lagi tambah Usmariani, sistem pendataan status masyarakat yang ada di kantor Keuchik Kuta Barat itu, ada warga yang sudah beranak cucu tinggal di Gampong Kuta Barat namun tidak terdata, bahkan ada yang tidak dapat bantuan.

“Kami masyarakat sudah capek bolak-balik ke kantor Keuchik untuk mendata ulang, sedangkan data yang lama belum ada kejelasannya. Begitu juga bantuan dari Dinas Sosial yang sudah didatangkan ke kantor Keuchik, kini sudah diambil kembali untuk digudangkan,” ungkapya.

Untuk itu, ia meminta keuchik setempat harus menyalurkan bantuan tersebut.

Sementara itu Keuchik Gampong Kuta Barat, Hamim menjelaskan, warga Kuta Barat mendatangi kantor Keuchik untuk menanyakan masalah dana BLT. Karena di Gampong Kuta Barat ini, sudah jadi rahasia umum bahwa masyarakat disini punya tipe khusus.

“Jadi kami perangkat Gampong perlu hati- hati, karena selain BLT kami harus hilangkan yang sudah data penerima PKH, BPNT dan BST,” ujarnya.

Kemudian, data bagi yang berprofesi Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI/Polri, BUMN, BUMD, kata dia harus dikeluarkan. Kemudian setelah ada data yang yang dihimpun dari Jurong, untuk memperbaiki data tersebut, harus dilakukan melalui Musyawarah Desa Khusus (Musdesus).

Dalam Musdesus nanti akan dilibatkan semua peraangkat Gampong dan Tuha Peut, dengan mengimput data agar tidak keliru dan tepat sasaran. Sehingga kalau ada masyarakat yang belum terdapat disitu segera melapor ke Jurong, atau langsung ke kantor Keuchik.

“Untuk diketahui BLT tidak ada susulan lagi, seperti bantuan lain ada tahap ke duanya. Dan alokasi dana desa Kuta Barat adalah 35% dari 1,8 miliar. Jadi cukup untuk 358 Kepala Keluarga (KK). Dimana KBB keseluruhan 1.285 KK, tapi untuk yang miskin termasuk PKH dan lainnya sudah hampir 620-an. Jadi seperuh penduduk KBB miskin,” jelas Hamim. [red]

Related posts