Haji 2020 Dibatalkan, Ada CJH asal Abdya Sudah Puluhan Tahun Menunggu

Ilustrasi, Jemaah Haji Aceh 2019 saat tiba di Bandara SIM. (Foto: Dani Randi)

Blangpidie (KANALACEH.COM) – Kasubag TU Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat Daya (Kankemenag Abdya), Suryadi Anwar mengatakan sebagian calon jemaah haji sudah menunggu sejak lama agar bisa menunaikan ibadah haji tahun ini, namun gagal karena wabah corona.

“Sebagian dari calon jemaah haji tahun 2020 yang gagal berangkat ini sudah menunggu sejak 10 tahun lalu ada yang mendaftarkan diri sepuluh tahun. Kalau kita pikir-pikir sayang sekali,”kata Suryadi Anwar, Kamis (4/6).

Suryadi mengatakan, pembatalan keberangkatan calon jemaah haji tahun 2020 ini merupakan kebijakan Kementerian Agama Republik Indonesia, yang mengacu pada aturan pemerintah Arab Saudi tentang menutupan akses pendatang sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

“Kami di Abdya ada sebanyak 64 calon jemaah haji tahun 2020 ini gagal berangkat, mereka terdiri dari laki-laki 43 orang dan perempuan 21 orang,” ujar Suryadi.

Suryadi menjelaskan, pemerintah Arab Saudi tidak memberikan akses kepada pendatang lantaran resiko yang sangat besar, calon jemaah haji kebanyakan sudah berusia lanjut dan sangat rentan tertular penyakit, sebab itu keberangkatan calon jemaah haji di batalkan untuk tahun ini.

“Tidak hanya jemaah kita di Aceh saja, namun juga jemaah seluruh dunia tidak bisa menunaikan ibadah haji tahun ini,” ujar Suryadi.

Meski batal berangkat tahun ini, Suryadi memastikan calon jemaah haji tahun 2020 ini akan berangkat haji, namun jadwalnya saja yang bergeser yakni pada tahun depan atau tahun 2021.

“Mereka berangkat tahun depan dan yang sudah mendaftar tahun 2021 berangkatnya tahun 2022, terus begitu atau jadwalnya berganti,” ucapnya. [Jimi Pratama]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Selama bulan Mei 2020, sekitar 95 kali kejadian bencana mengahantam wilayah Aceh. Dampak dari kerugian bencana itu mencapai Rp 32 miliar. Dari seluruh kejadian bencana yang berjumlah 95 kali itu, banjir mendominasi sebanyak 47 kali, terdiri dari kategori banjir, longsor, banjir bandang dan satu kali banjir rob. Bencana kedua paling banyak yaitu kebakaran pemukiman yakni sebanyak 24 kali, yang menghanguskan 28 unit rumah dan 14 ruko (warung). Angin Puting beliung terjadi sebanyak 15 kali kejadian, disusul oleh abrasi yang terjadi di beberapa kabupaten sebanyak 7 kali. Terakhir, gempa bumi sebanyak 2 kali kejadian yang terjadi di Kabupaten Aceh Selatan dan Kota Sinabang. Sementara itu, wilayah yang paling banyak mengalami kejadian bencana pada bulan Mei tahun 2020 ini adalah Kabupaten Aceh Besar sebanyak 12. Yang didominasi oleh angin puting beliung sebanyak 5 kali kejadian. Selanjutnya diikuti oleh Kabupaten Aceh Selatan Aceh Tengah dan Aceh Jaya. Banjir yang terjadi di Provinsi Aceh pada bulan Mei 2020 juga menyebabkan terendamnya 2.109 unit rumah warga, 70 hektar sawah, dengan total kerugian mencapai Rp 11,8 Miliar. Dengan korban terdampak berjumlah 2.237 KK, 4.974 Jiwa dari 183 Desa di 86 Kecamatan yang ada di Provinsi Aceh. “Total kerugian secara keseluruhan yang disebabkan oleh semua bencana di bulan Mei 2020 adalah Rp 32 Miliar,” kata Kepala BPBA Sunawardi dalam keterangannya, Rabu (3/6). Selengkapnya klik di www.kanalaceh.com atau swipe story #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #banjir #kerugian #mei #bpba #kebakaran #bencana #bencanaalam #banjirbandang #longsor

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts