Pusat Umumkan Zonasi Baru Covid-19 di Aceh Pekan Depan

Peta Aceh. (net)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pemerintah Pusat bakal mengumumkan zonasi daerah berdasarkan Indikator Produktif dan Aman Covid-19, pekan depan.

“Hasil koordinasi pagi tadi antara Asisten II Setda Aceh pak Ahmad Dadek dengan Kepala BNPB Pusat, Pak Letjen Dony Monardo, zonasi daerah akan ditetapkan kembali pekan depan. Nanti akan disampaikan juga ke seluruh kabupaten/kota se Aceh,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto, dalam keterangannya Jumat (5/6).

Pemerintah Aceh kata Iswanto, akan menyesuaikan kembali pelaksanaan tatanan baru produktif dan aman covid-19, usai pemerintah pusat mengumumkan zonasi daerah pada pekan depan.

Sistem zonasi oleh pemerintah daerah bisa dijadikan tolak ukur dalam menerapkan kenormalan baru atau new normal. Pemerintah pusat akan membagi tingkat resiko masing-masing daerah dengan empat zona berbeda, yaitu zonasi warna hijau, kuning, oranye dan merah. Zonasi ini bisa diakses oleh pemimpin daerah dalam konteks mengambil kebijakan.

Setiap zonasi menggambarkan kondisi penyebaran virus di suatu daerah. Warna hijau menunjukkan belum ada kasus positif Covid-19. Sementara warna kuning, adalah daerah yang resikonya rendah hanya saja sudah ditemukan kasus positif. Zonasi berwarna oranye, menunjukkan kondisi suatu wilayah yang memiliki resiko kenaikan sedang dan zona merah memiliki resiko yang paling tinggi dari segi jumlah kenaikan kasus positif Covid-19.

Iswanto menyebutkan masyarakat dipersilahkan beraktivitas seperti biasa namun tetap mengedepankan protokol kesehatan covid-19. Hal itu penting demi mencegah penyebaran pandemi covid-19.

“Selalu jaga jarak dan terapkan pola hidup sehat seperti mencuci tangan. Jika beraktivitas di luar rumah pastikan mengenakan masker,” kata Iswanto. [Randi/rel]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Sapi milik Pemerintah Aceh melalui Dinas Peternakan Aceh yang dipelihara di UPTD Inseminasi Buatan Inkubator (IBI) Saree, Kabupaten Aceh Besar kurang gizi dan tampak kurus kering. Kondisi sapi milik Pemerintah Aceh di Sare. (Kanal Aceh/Rino) Dari data yang diterima, ada 480 ekor sapi di sana, nyaris separuhnya dalam kondisi kurus dan memprihatinkan. Tulang rusuk sapi yang terbalut kulit pun terlihat jelas di lokasi peternakan. Kondisi sapi milik Pemerintah Aceh di Sare. (Kanal Aceh/Rino) Kepala UPTD Saree, Zulfadhli menjelaskan, jumlah sapi yang kurang gizi atau kurus di UPTD yang ia pimpin hanya sekitar 5 persen. Kurusnya sapi ini diduga karena kekurangan konsentrat pada pakan. Kondisi sapi milik Pemerintah Aceh di Sare. (Kanal Aceh/Rino) Kosentrat yang diadakan 2019 kemarin tanggal 21 Maret 2020 habis, sehingga sampai hari ini pihaknya memberikan hanya hijauan saja, ditambah dengan permentasi jerami. Selengkapnya klik di www.kanalaceh.com atau swipe story #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #sapi #lembu #binatangternak #pakan #hewan #takdirawat #kuruskering #kuranggizi #dinaspeternakan

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts