Pria Asal Aceh Utara Ini Nekat Bakar Diri Sendiri

Dok. Polres Aceh Utara.

Aceh Utara (KANALACEH.COM) – Murhaban (24) seorang warga Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara diduga membakar dirinya sendiri dengan bensin, di kandang kambing milik saudaranya di Gampong Tanjung Dama.

Kejadian itu terjadi pada Sabtu (27/6). Kapolsek Seunuddon, Iptu M Jamil mengatakan, Murhaban diduga membakar dirinya saat listrik sedang mati. Kemudian saudaranya melihat korban sudah terkapar di depan pintu ruang tamu rumah milik orang tuanya.

“Saat diketahui keluarganya, korban terkapar di depan pintu ruang tamu dengan posisi terbakar disekujur tubuh,” kata Kapolsek Iptu M Jamil dalam keterangannya, Minggu (28/6).

Setelah itu, keluarga korban langsung melarikan Murhaban ke Puskesmas Seunuddon. Namun, pihak Puskesmas merujuk korban ke Rumah Sakit Cut Meutia karena luka bakar yang dialami korban cukup serius.

“Korban dilarikan ke Puskesmas Seunuddon kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Cut Mutia Lhokseumawe karena Puskesmas Seunuddon tidak sanggup menanganinya dengan luka bakar yang serius,” ujarnya.

Menurut M Jamil, dari lokasi kejadian, korban membakar dirinya sendiri dengan ditemukannya tutup botol aqua bekas minyak bensin.

Dari keterangan keluarga, kata dia, korban mengalami sakit dengan gejala sering marah-marah.

“Dari keterangan keluarga, korban sering mengalami sakit, yaitu sering marah-marah sendiri,” ujarnya. [Randi]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pemerintah Aceh akan memperketat pengawasan lalu-lintas orang di pintu masuk ke Aceh di wilayah perbatasan. Setiap pelintas perbatasan Aceh wajib memenuhi protokol kesehatan, untuk menekan kasus Covid-19. Bukan hanya di jalur umum saja, pengawasan itu akan dilakukan di ‘jalur tikus’ perbatasan Aceh. Sekda Aceh Taqwallah, meminta Pemerintah Kabupaten/Kota di perbatasan Aceh-Sumut agar lebih memaksimalkan kinerja para petugas di posko perbatasan. Menurut Taqwallah, pengawasan perbatasan yang dilakukan sebelumnya masih terdapat sejumlah kekurangan. Seperti lolosnya pergerakan orang melalui jalur tikus. Baca: Perketat Perbatasan, Nova: Covid-19 di Aceh Berasal dari Luar Daerah “Yang perlu kita pikirkan strategi pengaman melalui ‘jalur tikus’ dan kenyamanan petugas, supaya hasilnya maksimal,” ujarnya dalam rapat Forum koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh dan Forkopimda Kabupaten/Kota, Sabtu (27/6). Baca: Kasus Corona Meningkat, Perbatasan Aceh Bakal Diperketat Untuk memaksimalkan pengawasan di perbatasan, Sekda Aceh meminta keempat pemerintah kabupaten/kota di perbatasan untuk mengidentifikasikan segala kebutuhannya dalam melaksanakan pengawasan. Baik fasilitas maupun anggaran. Selengkapnya klik di www.kanalaceh.com atau swipe story #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #perbatasan #kepolisian #jagaperbatasan #laranganmasukaceh #putarbalik #polda #psbb #perketatperbatasan #jalantikus

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts