Ada Warganya Positif Corona, Bupati Abdya Liburkan Sekolah Tatap Muka

Ilustrasi. (foto: grid.id)

Blangpidie (KANALACEH.COM) – Sejak empat warga Aceh Barat Daya (Abdya) terpapar virus corona (Covid-19), bupati setempat Akmal Ibrahim, mengeluarkan Surat Edaran proses belajar tatap muka kembali diliburkan atau diganti dengan belajar dirumah /daring.

Salah satu isinya meniadakan kegiatan belajar-mengajar langsung di sekolah.

Berdasarkan Surat Edaran nomor 443/817 /2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Risiko Penularan Infeksi Virus Disease (COVID-19) di Abdya, kegiatan belajar mengajar ditiadakan sejak hari Senin tangal  (27/7) hingga sampai (9/8).

“Untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 di lingkungan Dinas Pendidikan Abdya disepakati untuk belajar mandiri di rumah masing-masing melalui media daring (online) atau media lainnya. Hal ini belaku semua sekolah yang ada di Kabupaten Aceh Barat Daya,”demikian bunyi isi surat yang dikeluarkan oleh Bupati Akmal.

Selain itu, Akmal juga mengintruksikan kepada guru untuk berkewajiban melayani dan memantau proses belajar mengajar dirumah, selama masa diterapkan libur bagi siswa -siswi.

Selanjutnya, setiap kegiatan dirumah guru pendidik wajib memberikan laporan kepada pimpinan (Bupati ) sesuai peraturan dan perundangan.

Kepada seluruh orang tua/wali siswa dan tenaga pendidik serta tenaga kependidikan agar mengawasi siswa untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan menghindari kontak fisik dengan orang lain. [Jimi Pratama]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh meminta pihak rumah sakit (RS) mengakomodir keluarga jenazah untuk ikut melaksanakan salat fardhu kifayah sesuai protokol kesehatan. Wakil Ketua MPU Aceh Tgk Faisal Ali mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah memanggil pihak rumah sakit di Aceh untuk menjelaskan tata cara mengurus jenazah Covid-19. Dari hasil pertemuan itu, kata dia, ada hal yang harus diperbaiki. “Ada beberapa hal yang kita minta untuk diperbaiki. Misalnya, salat jenazah, kita berharap pihak rumah sakit agar mengakomodir pihak keluarga yang ingin melaksanakan salat,” ujar Faisal Ali saat dikonfirmasi Jumat (24/7). MPU Aceh juga menyoroti komunikasi pihak rumah sakit dengan keluarga jenazah Covid-19, yang dinilai kurang baik dan perlu diperbaiki. Misalnya, pihak rumah sakit harus menyampaikan kabar duka ke keluarga jenazah dengan cara yang humanis sesuai kearifan lokal Aceh. Tgk Faisal Ali bilang hal itu tidak terlepas dari dua kasus pengambilan paksa jenazah Covid-19 di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh beberapa waktu lalu. Di mana keluarga jenazah tetap bersikeras untuk mem fardhu kifayah kan saudara mereka di rumah atau di tempat pemakaman umum. Selengkapnya klik disini www.kanalaceh.com atau swipe story #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #akomodasi #apd #jenazah #shalatjenazah #covid19 #protokolkesehatan #mendiang #rumahsakit #rsuza

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts