Minim Pelanggar, Tingkat Kepatuhan Berkendaraan di Abdya Meningkat

Kasat Lantas Abdya Iptu Fitriadi, saat menggelar razia. (Kanal Aceh/Jimi Pratama)

Blangpidie (KANALACEH.COM) – Satuan Lalu Lintas Polres Abdya menggelar Operasi Patuh Seulawah tahun 2020, yang dipusatkan dibeberapa titik dalam Kabupaten setempat.

Operasi tersebut digelar selama dua pekan mulai 23 Juli sampai dengan 5 Agustus 2020 mendatang. Kasat Lantas Abdya Iptu Fitriadi menyebutkan, operasi patuh seulawah tahun 2020 ini bertujuan untuk mengurangi angka kecelakaan bagi pengendara dijalan raya.

“Tujuan kita lakukan ini semata mata tidak ingin warga jatuh dijalan saat berkendaraan, apalagi sampai hilang nyawa,” katanya seusai gelar razia pada hari kedua yang berlangsung di Blangpidie, Sabtu (25/7).

Disebutkan, dalam operasi itu difokuskan bagi kendaraan roda dua yang tidak menggunakan helm, kemudian SIM dan STNK serta berbonceng tiga serta melawan arus.

“Sedangkan untuk kendaraan roda empat dan enam sasaran awal kita adalah sabuk pengaman dan surat kelengkapan lainnya,” sebutnya.

Fitriadi menyebutkan, hari pertama pergelaran razia kemarin pihaknya berhasil menilang sembilan kendaraan jenis roda dua yang melanggar.

“Pelanggarnya tidak menggunakan helm dua orang, SIM dua orang, STNK enam unit, kendaraan I dan lain-lain tujuh macam (seperti tidak ada spion),”ujarnya.

Untuk hari kedua katanya, dalam kurun waktu dua jam operasi tersebut pihaknya berhasil menilang 18 pelangaran yaitu Honda 13 unit, Mobil barang 3 unit dan mobil penumpang 2 unit dengan rincian, helm 6, roda dua yang tidak lengkap surat-surat 7 unit dan mobil tidak lengkap dua unit dan tidak memakai seftibel 3 unit.

“Dalam operasi ini waktu razia atau jam turun kelapangan kita berbeda-beda dan titiknyapun berpindah-pindah, bisa jadi hari bisa jadi malam kami razia ini,” tambahnya.

Menurutnya, tingkat kepatuhan bagi pengendara kendaraan saat ini jika dibandingkan dengan tahun lalu sudah meningkat. “Kita berpatokan pada angka kecelakaan, dimana dalam tahun ini angka kecelakaan sudah mulai berkurang,” sebutnya.

Ditambahkan, untuk hari Minggu besok pihaknya tidak melakukan razia di satu titik akan tetapi dilakukan hunting alias patroli di jalan raya.

“Bagi siapa yang melanggar seperti melawan arus, tidak menggunakan helm serta tidak menggunakan safety belt maka itu yang kita ditilang,” sebutnya.  [Jimi Pratama]

 

View this post on Instagram

 

(KANALACEH.COM) – Perjalanan bermusik dan pengalaman menghibur penikmat musik, tentu sudah kenyang dilakoni band sekelas Dewa 19. Namun, ada satu momen yang pastinya sangat menorehkan kesan mendalam dan berharga bagi band asal Surabaya tersebut. Pentolan Dewa 19, Ahmad Dhani pernah membeberkan pengakuan meyakinkan soal bagaimana pengalamannya manggung di Daerah Operasi Militer (DOM), Lhokseumawe, Aceh Utara pada September 2003 silam. Pentas musik bertajuk ‘Konser Damai 2003, Cinta Damai tapi Lebih Baik Cinta NKRI’ berlangsung saat itu Aceh masih berstatus Darurat Militer. Kontak senjata aparat keamanan dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) terjadi di mana-mana. Sangat rentan memang untuk Dewa 19 memberanikan berkonser di wilayah konflik Daerah Operasi Militer (DOM), bahkan sebanyak 2 kali konser. Sebab, bukan tidak mungkin letusan senjata bisa saja langsung mengarah kepada mereka. Sebelum menggelar konser, seluruh rombongan Dewa 19 harus diarak puas di atas tank panser mengelilingi kota Lhokseumawe yang langsung. Selengkapnya klik disini www.kanalaceh.com atau swipe story #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #dewa19 #indonesia #konser #comback #kenang #letusansenjata #penikmatmusik #daruratmiliter #gam

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts