Deretan Merek Mobil yang Hengkang dari Indonesia

Ilustrasi, subaru. (ist)

(KANALACEH.COM) – Persaingan kendaraan roda empat di dalam negeri semakin ketat dan panas. Hal ini lantaran pertumbuhan sektor otomotif yang semakin dinamis dan potensial. Produk yang ditawarkan ke konsumen pun semakin beragam, mulai dari segmen mobil murah (LCGC) hingga kapasitas besar seperti MPV atau SUV.

Namun, tidak semua produsen atau merek mampu menuai kesuksesan. Bahkan beberapa di antaranya terpaksa harus hengkang atas pertimbangan yang berkesinambungan. Berikut 7 merek mobil yang sudah kibarkan bendera putih di Indonesia yang dirangkum.

  1. Opel

Opel pertama kali eksis di Indonesia pada tahun 1990-an dengan produk Blazer. Saat itu, General Motor mempercayakan PT General Motor Buana Indonesia untuk memproduksi dan mendistribusikan mobil bertampang tangguh tersebut. Kemudian langkah ini dapat tanggapan positif dari kalangan menengah ke atas.

Namun kiprah Opel mulai meredup pada tahun 2005 hingga menutup parbiknya. Kemudian, General Motors (GM) melepas kepemilikan merek Opel ke PSA Group karena gagal mencapai target balik modal pada 2016. Kesepakatan ini terjadi berkat pemberian dana 2,3 miliar dolar AS.

  1. Chevrolet

Usai gagal dengan Opel, General Motors kembali harus mengangkat bendera putih untuk pasar Indonesia atas merek Chevrolet dengan alasan serupa yakni persaingan bisnis. Penghentian penjulanan Chevrolet di dalam negeri dilaksanakan pada akhir Maret 2020.

Kendati demikian, agen pemegang merek tetap memastikan layanan purna jualnya. Beberapa produk yang sempat diandalkan dahulu ialah Chevrolet Spin, Chevrolet Trax, Chevrolet Captiva dan Chevrolet Trailblazer.

  1. Ford

Sejak tahun 2000, PT Ford Motor Indonesia telah berdiri dan mendapat hak sebagai agen tunggal pemegang merek (APM) Ford di Tanah Air. Ford mulai dikenal masyarakat Indonesia sebagai produsen kendaraan tangguh seperti Ranger dan Everest.

Tak lama berselang, Ford Indonesia melengkapi jajaran produk Ford dengan Focus, Escape, hingga Fiesta. Sayangnya, Ford harus hengkang di 2016 karena keputusan bisnis dan prinsipal.

4. Subaru

Kehadiran Subaru di Indonesia menjadi angin segar para pecinta kendaraan roda empat. Pasalnya, Subaru datang membawa identitas unik sebagai produsen mobil berpenggerak 4WD dan mengusung mesin boxer.

Merek ikonik ini memasarkan beberapa model mobil, seperti Forester, Exiga, hingga Impreza. Sayangnya, pabrikan asal Jepang ini harus hengkang dari Indonesia karena tersandung masalah pajak.

Penjualan serta atusan mobil Subaru disita karena pemalsuan pajak dokumen impor Subaru pada 2013. Akibatnya, aset di tujuh lokasi yaitu Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Batam, Malang, Surabaya, Denpasar dan Tangerang disita.

5. Infinity

Infiniti merupakan sub-merek yang menjual segmen mobil premium di bawah bendera PT Nissan Motor Indonesia. Melakukan debut perdana pada 2011, penjualan mobilnya berhasil mencapai 56 unit.

Namun pada tahun-tahun berikutnya angka penjualan Infiniti terus mengalami penurunan hingga akhirnya produsen memutuskan untuk menghentikan aktivitas pemasaran pada pertengahan 2018.

6. Geely

Sebelum Wuling, ada Geely Automobile yaitu mobil merek Tiongkok yang memasarkan produknya di Indonesia. Merek dari Zhejiang Geely Holding Group Co ini memulai sayap bisnisnya di Indonesia lewat Geely Mobil Indonesia pada tahun 2010.

Sempat berupaya untuk mendobrak dominasi mobil Eropa dan Jepang di Tanah air pada 2012, nasib Geely tidaklah semulus proyeksinya. PT Geely Mobil Indonesia (GMI) hanya bertahan tiga tahun usai masalah internal dan volume penjualan.

Singkat cerita, pada 2013 GMI diakuisisi oleh perusahaan lokal, Auto Mandiri Group. Sejak saat itu di Indonesia menjadi dominan sebab kepemilikan Auto Mandiri Group menjadi 70 persen. [Kompas.com]

Related posts