Ini Respon Gubernur Nova Jika Ada Warga yang Menolak Vaksin Covid

Gubernur Aceh Nova Iriansyah saat di suntik vaksin covid jenis sinovac,. (kanalaceh/rands)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Gubernur Aceh Nova Iriansyah menjadi orang pertama yang terima suntik vaksin di tanah rencong. Vaksinasi itu dilakukan di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Jumat (15/1).

Ini menandakan gerakan vaksin Covid di Aceh telah dimulai. Nova Iriansyah mengatakan vaksinasi pertama dilakukan pihaknya untuk meyakinkan kepada masyarakat, bahwa vaksin jenis Sinovac itu halal dan aman. Apalagi sudah mendapat sertifikasi halal dari MUI.

“Syarat vaksin sudah dilakukan uji klinis oleh BPOM, yang terpenting kita di Aceh vaksin itu sudah dapat sertifikat halal oleh MUI dan sudah dapat restu dari MPU,” ujarnya.

Sementara, jika ada warga yang menolak untuk divaksin, Nova mengatakan sudah ada UU yang mengatur hal tersebut. Namun, ia menyarankan agar warga ikut serta membantu Pemerintah untuk memutus rantai penularan corona di Aceh melalui vaksinasi.

Baca: Gubernur Nova Suntik Vaksin Covid Pertama di Aceh

“Saya mengimbau kalau rakyat menolak, UU melindungi itu juga, tapi dalam konteks Covid, karena wabah ini masif kita tidak hanya berpedoman pada UU, kita harus juga berpedoman pada agama bahwa kalau tidak ada upaya yang signifikan untuk mengehentikan Covid, maka Covid ini nanti bisa lebih panjang,” ujarnya.

Vaksinasi untuk warga Aceh akan dimulai pada bulan Maret mendatang. Pemerintah Aceh akan menggandeng tokoh-tokoh masyarakat dan ulama untuk mensosialisasikan vaksinasi kepada warga.

“Untuk rakyat kita imbau vaksin ini halal dan aman. Makanya kita mengimbau seluruh rakyat Aceh untuk mau divaksin agar virus ini hilang dari bumi Aceh,” ujarnya.

Diketahui, sekitar 3,7 juta penduduk Aceh bakal di vaksin. Total jumlah tenaga kesehatan yang dimiliki Aceh saat ini mencapai 56.450 orang sementara TNI dan Polri, sebanyak 365.294 orang yang akan di prioritaskan.

Selanjutnya, masyarakat rentan, geospasial, sosial ekonomi sebanyak 1.771.014 orang, dan pelaku ekonomi esensial serta kelompok masyarakat lainnya sebanyak 1.592.752 orang.

Related posts