Irpannusir Perempuan Harus Berperan Aktif Dalam Membangun Dunia Politik

Blangpidie (KANALACEH.COM) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Irpannusir MIKom berikan masukan kepada kaum perempuan agar berperan aktif dalam membangun dunia politik dan memperjuangkan hak perempuan.

Hal itu disampaikan saat membuka pelatihan pendidikan politik bagi kaum perempuan yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Aceh, Senin (23/8) di aula Hotel Lauser Blangpidie.

“ Perempuan harus memperjuangkan haknya dan bukan hanya sebagai pastisipatif saja, ini harus dihilangkan,” kata Irpannusir.

Menurutnya, jika tidak terpilih sebagai anggota legislatif atau eksekutif, minimal pasca kontestasi politik selesai, perempuan harus terlibat aktif dan terus berupaya memperjuangkan nasib kaum hawa.

Karena, lanjutnya, perempuan dalam perjalanan demokrasi pascareformasi sudah sangat jelas. Aturan yang menyatakan ada 30 persen bagi calon legislatif perempuan adalah satu capaian penting.

“Kini coba lihat, perhatian negara untuk perempuan sangatlah besar, saat Pileg, kuota wajib kaum hawa itu sebesar 30 persen, kalau tidak mencukupi, maka calon yang lain akan gugur! Ini tandanya apa perempuan sangat penting,” ungkapnya.

Maka dari itu, Irpannusir berharap dengan kegiatan dan pelatihan bagi kaum perempuan itu, ke depan akan melahirkan kaum hawa yang peduli dan berpartisipasi aktif dalam pembangun dan dunia politik dan memperjuangkan hak-hak kaum perempuan.

“Saya sangat mengapresiasi sikap beberapa kepala daerah, yang sudah memberikan kepercayaan kepada kaum hawa menjadi kepala dinas, ini menandakan bahwa kepala daerahnya peduli terhadap kaum perempuan, ini tinggal pejabatnya lagi, peduli tidak dengan kaumnya,” pungkasnya.

Sementara itu kepala DP3A Aceh, Nevi Ariani SE mengatakan pelatihan politik bagi kaum perempuan yang dilaksanakan itu diikuti oleh 50 peserta dari berbagai kalangan dan kelompok seluruh kecamatan di Abdya.

Sebelum di Abdya, kegiatan serupa sudah dilaksanakan di Aceh Singkil, dan selanjutnya Aceh Selatan dan Subulussalam.

“50 orang peserta ini, ada yang dari kelompok pengajian, ormas,OKP, kader partai politik dan LSM,” ujar Kepala DP3A Aceh, Nevi Ariani SE didampingi kepala DPMP4 Abdya, Nur Afni Muliana.

Ia berharap dengan adanya kegiatan itu, perempuan di Abdya, akan lebih peka dan peduli terhadap politik dan lebih aktif, mengingat posisi perempuan dalam dunia politik sangatlah penting dan strategis supaya ibu-ibu pasif, bisa kontribusi dan lebih cerdas dan legislatif, sehingga aspirasi perempuan bisa tersampaikan.

“Kalau tidak muncul, namun bisa terpenuhi hak-hak perempuan itu sudah cukup, karena tujuan akhirnya ya itu,” pintanya.

Menurutnya, perempuan yang sudah berpolitik harus bisa menjadi penggerak dan perantara gagasan dari masyarakat. Karena peran tersebut diharapkan bisa meningkatkan apa yang menjadi kebutuhan dalam membangun sebuah aturan atau bangsa.

“Jangan pula setelah terpilih, seperti kata Pak Irpannusir perempuan menjadi D4, datang, diam, duduk dan dengar, ini tidak boleh. Minimal setelah kegiatan itu, mereka mampu menyampaikan aspirasinya kepada para perwakilan yang telah mereka pilih,” pungkasnya.

Kegiatan yang berlangsung dua hari itu menghadirkan sejumlah narasumber mulai dari akademisi, pemerhati perempuan, LSM, dan Kepala Kesbangpol Abdya. 

Related posts