Pemerintah Isyaratkan Setop Bangun Proyek PLTU Bata Bara

(Photo by ANDREW CABALLERO-REYNOLDS / AFP)

(KANALACEH.COM) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengisyaratkan akan menyetop pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara. Isyarat ini tergambar lewat kebijakan energi nasional yang beralih dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT).

“Pembangunan PLTU yang baru tidak lagi menjadi opsi kecuali yang saat ini sudah committed dan dalam tahap konstruksi. Hal ini juga untuk membuka peluang dan ruang cukup besar untuk pengembangan EBT,” ungkap Arifin, Selasa (5/10).

Dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2021-2030, Arifin menjelaskan PT PLN (Persero) hanya akan menambah pembangkit energi fosil dalam 10 tahun ke depan sebesar 19,6 gigawatt atau 48,4 persen.

Sementara, PLN akan menambah kapasitas pembangkit berbasis EBT lebih besar, yakni mencapai 20,9 gigawatt atau 51,6 persen. Jika ditotal, PLN akan menambah kapasitas pembangkit sekitar 40,5 gigawatt dari fosil dan EBT.

Untuk mempercepat penambahan tersebut, pemerintah akan membuka peran perusahaan listrik swasta atau independent power producer (IPP) untuk pengembangan pembangkit berbasis EBT.

Arifin mengklaim arah kebijakan energi nasional telah sejalan dengan komitmen Indonesia pada Paris Agreement, yaitu penurunan emisi gas rumah kaca sesuai dengan national determined contribution (NDC) pada 2030 sebesar 29 persen dengan kemampuan sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional.

Saat ini komitmen untuk mengatasi perubahan iklim disikapi dengan road map menuju net zero emission,” imbuh dia

Namun, pemerintah menghadapi berbagai tantangan untuk mencapai net zero emission. Salah satunya menyediakan listrik dari sumber energi yang rendah karbon.

Related posts