Ulama se Aceh Akan Berkumpul: Bahas Krisis Paradigma Berpolitik

Tgk H Muhammaf Yusuf bin A. Wahab dan Panitia Silaturahmi ulama se Aceh Tgk Umar Rafsanjani. (kanalaceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Sekitar 400 ulama se Aceh akan mengadakan pertemuan untuk membahas sejumlah hal terkait persoalan umat hingga keadaan perpolitikan di Aceh yang dinilai sudah terdegradasi.

Kegiatan itu bakal digelar pada 10-11 November 2021 di gedung Hj Yusriah, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar. Kegiatan itu juga disebut murni hanya silaturahmi antar ulama.

Tgk H Muhammad Yusuf bin A. Wahab atau yang akrab disapa Tu Sop menyampaikan, kegiatan itu hanya silaturahmi akbar ulama se Aceh, dengan mengangkat tema ‘Peran Ulama Dalam Perbaikan Politik di Aceh’

“Silaturahmi untuk mempersatukan persepsi ulama. Jangan sampai ada eksklusif. Ini juga untuk menghasilkan persepsi yang sama dalam melihat fenomena perpolitikan. Ini bukan berbicara partai politik,” kata Tu Sop saat konfrensi pers di Banda Aceh, Senin (8/11).

Menurut Tu Sop saat ini situasi perpolitikan Aceh sudah jauh melenceng yang membentuk eksklusifitas, dan mengakibatkan umat banyak yang terbengkalai.

Sehingga, kata dia, ulama dianggap perlu untuk turun dan merumuskan apa saja yang harus diperbaiki untuk menjaga keselamatan umat.

“Kehadiran ulama jangan menghilangkan persepsi eksklusif, dia harus hadir di tengah persoalan umat,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa pertemuan itu bukan untuk membuat partai politik baru, tapi hanya sekedar menyaring saran-saran dari ulama untuk perbaikan perpolitikan di Aceh.

“Tidak ada rencana dan tidak ada kaitan dengan kegiatan ini (buat partai). Kita tidak krisis parpol tapi kita krisis paradigma berpolitik,” ucap Tu Sop.

Kegiatan itu juga tidak ada hubungannya dengan Pemerintah ataupun partai politik, anggaran kegiatan itu dihasilkan dari sumbangan dari ulama itu sendiri. “Anggaran yang dikumpulkan hasil dari meripe-ripe antar ulama,” ucapnya.

Dalam kegiatan itu juga akan dihadiri para ulama kharismatik Aceh seperti, Abu Mudi, Abu Kuta Krueng, Abu Tumin, Waled Nu, Abu Langkawie, Abuya Anwar, Abu Jafar, Abu Mawardi Dayah Darussalam, Waled Husaini dan ulama lainnya yang tersebar di seluruh Aceh.

Kegiatan itu juga tetap akan menerapkan protokol kesehatan.

Related posts