Aceh Utara Fokus Benahi Kualitas Pendidikan dari Daerah Terpencil

Wabup Aceh Utara, Fauzi Yusuf. (ist)

Aceh Utara (KANALACEH.COM) – Untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Kabupaten Aceh Utara, pemerintah setempat kini tengah fokus membina pembangunan pendidikan dari kawasan terpencil. Sehingga nantinya diharapkan pemerataan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempuni.

Hal itu dilakukan guna tidak ada lagi kesenjangan antara sektor infrastruktur pendidikan hingga kualitas SDM antara perkotaan dan pedalaman. Ini juga bagian dari menjawab masalah ketimpangan yang selama ini terjadi di Aceh Utara.

“Selama ini masih terjadi ketimpangan antara kawasan perkotaan dan kawasan terpencil. Hal itu mengakibatkan kualitas SDM masyarakat pedalaman menjadi tertinggal,” kata Wakil Bupati Aceh Utara, Fauzi Yusuf saat membuka diklat Pembinaan Komite Sekolah di Lido Graha Lhokseumawe beberapa waktu lalu.

Fauzi berharap di masa mendatang untuk titik fokus pengembangan pendidikan di daerah terpencil Aceh Utara, sehingga terjadi pemerataan kualitas SDM. Untuk itu ia meminta agar ada sinergitas antara semua stakeholder baik instansi pembina, sekolah juga masyarakat.

Penyelenggara kegiatan agar Diklat Pembinaan Komite Sekolah, kata dia tidak hanya sebatas seremonial saja, akan tetapi harus ada kelanjutan program ke depan.

Kegiatan Diklat Komite Sekolah yang dilaksanakan Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kabupaten Aceh Utara diikuti oleh 320 orang, terdiri dari para Ketua Komite Sekolah dan Kepala Sekolah SD dan SMP se-Aceh Utara.

Rombak Kabinet

Untuk memuluskan langakah Pemerintah Kabupaten Aceh Utara yang tengah fokus membangun pendidikan dari daerah terpencil, pemerintah setempat melakukan rotasi pejabat di Dinas Pendidikan Aceh Utara.

Wakil Bupati Aceh Utara Fauzi Yusuf di awal tahun 2022, mengangkat Jamaluddin sebagai Kepala Dinas Pendidikan setempat. Pelantikan itu digelar di Aula Kantor Bupati.

Fauzi Yusuf dalam sambutannya, banyak berbicara soal kinerja pejabat sebelumnya yang belum maksimal. Tidak hanya kegiatan rutin, tetapi juga bagaimana melakukan pembenahan program yang lebih baik lagi. Hal ini sesuai visi misi bupati dan Wakil Aceh Utara, untuk mencapai pendidikan berkualitas.

“Saya terus terang memilih pak Jamaluddin agar bisa melakukan pembenahan – pembenahan lebih baik. Kami harap, apa yang kami cita-citakan bisa tercapai untuk mewujudkan pendidikan dan program kerja berkualatas,” kata Yusuf.

Untuk mewujudkannya, ia meminta Jamaluddin agar cepat melakukan evaluasi. Sehingga perbaikan kinerja benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat.

Fauzi bilang untuk meningkatkan mutu pendidikan di Aceh Utara perlu adanya kerja keras antara semua pihak. Terutama para pengawas, Kepala Sekolah, guru dan tenaga kependidikan yang ada di sekolah.

Kegiatan tersebut untuk 365 sekolah SD, yang diwakili oleh 85 kepala sekolah. Dalam rangka  akselerasi mutu pendidikan di Aceh Utara, Dinas Pendidikan akan melakukan langkah-langkah kongkrit di antaranya mengaktifkan kembali KKG sekolah yang akan di mulai pada Februari 2022.

“Kegiatan ini bertujuan untuk menjawab permasalahan guru terkait dengan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran, serta aktualisasi dalam dunia pendidikan memasuki kecakapan hidup abad 21,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Aceh Utara yang baru dilantik, Jamaluddin mengingatkan agar kepala sekolah wajib menyusun buku kerja dan melakukan presentasi di depan Kadis dan Pengawas dalam jangka waktu 10 hari ke depan setelah sosialisasi

“Kegiatan ini bertujuan untuk melihat kompetensi Kepala Sekolah secara menyeluruh serta  untuk mengetahui target ketercapaian kinerja Kepala Sekolah,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Jamaluddin, juga dilakukan Penandatanganan Pakta Integristas Kepala Sekolah yang harus diketahui oleh pengawas pembina, Korwasda dan Kepala Dinas. Kegiatan ini dilakukan untuk membuktikan komitmen Kepala Sekolah dan pengawas sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Aceh Utara.

Pihaknya juga menekankan bahwa ke depan akan dilakukan kantong absen guru dan tenaga kependidikan. Setiap sekolah wajib melaporkan setiap minggu, rekapitulasi kehadiran guru dan tenaga kependidikan kepada petugas yang akan ditunjuk.

“Ini dilakukan untuk mengetahui kehadiran guru dan tendik (tenaga kependidikan), sehingga dapat mengambil tindakan kepada guru dan tendik yang tidak melaksanakan tugas dengan baik,” tegasnya.

Untuk itu pihaknya tetap memacu para guru dan pihak lainnya untuk sama-sama bersinergi memajukan pendidikan Aceh Utara, dari pedalaman hingga ke kawasan perkotaan. Hal itu untuk meningkatkan kualitas SDM Aceh Utara yang selama ini berjalan dengan stagnan. (adv)

Related posts