Pj Bupati Abdya Ajak Lintas Sektor Kolaborasi Untuk Percepat Penurunan Stunting

Pj Bupati Abdya Ajak Lintas Sektor Kolaborasi Untuk Percepat Penurunan Stunting. (Dok. BKKBN)

Abdya (KANALACEH.COM) – Sebagai upaya mempercepat penurunan stunting di Aceh Barat Daya adalah memperkuat senergisitas dan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait secara intensif di setiap tingkatan wilayah.

Hal itu ditegaskan Pj Bupati Abdya, Darmansah, saat membuka dan memberi sambutan pada Rapat Koordinasi Satgas Percepatan Penurunan Stunting (PPS) Bersama TNI, IBI, Dan TP-PKK, yang digelar Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh, di Kota Blangpidie, Kabupaten Abdya, pada Rabu (12/10).

Kegiatan yang diikuti sekitar 75 peserta Ini, bertujuan mengajak TNI  IBI, dan PKK, untuk berkerjasama dan bersama-sama bekerja membantu mengentaskan stunting Kabupaten Abdya khususnya.

Baca; Wapres Ajak Tokoh Agama Terlibat dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting

Sebagai narasumber dari Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Aceh, Elfira Wahyuni, Program Manager Bidang Program dan Kegiatan Satgas PPS Aceh, Dewi Haryanti, dan TA Kab. Abdya, Assyari.

Selain itu, Pj. Bupati Darmansah juga menegaskan, salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas Sumber Daya Manusia menuju SDM unggul adalah Stunting. Menurutnya, salah satu upaya mempercepat penurunan stunting adalah memperkuat senergisitas dan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait secara intensif di setiap tingkatan wilayah.

Ia juga berharap Rapat Koordinasi Satgas Percepatan Penurunan Stunting Aceh Bersama TNI, IBI, dan TP PKK Kabupaten Aceh Barat Daya, dapat menjadi momentum refleksi sekaligus menumbuhkan harapan dan keyakinan bahwa Abdya mampu menciptakan Sumber Daya Manusia yang unggul, yaitu manusia yang berkualitas dan berdaya saing.

“Sumber Daya Manusia ini akan menjadi kekuatan kita di dalam menyongsong Indonesia Negara Maju 2045,” tegas Darmansyah lagi.

Jumlah total stunting Aceh Barat Daya adalah 1.339 anak dari total 152 desa dengan kecamatan tertinggi angka stunting adalah Kecamatan Babahrot yaitu sebanyak 146 anak.

“Dengan mencari akar permasalahan stunting dengan tepat dan cepat, saya yakin kita akan mampu menurunkan pravelensi stunting di Abdya sehingga mencapai target nasional yaitu sebesar 14 persen,” kata Darmansah.

Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Sahidal Katri dalam laporannya menyebutkan berdasarkan hasil Studi Kasus Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021, angka stunting Kabupaten Aceh Barat Daya adalah 33,2%, menempati urutan ke 10 angka stunting Provinsi Aceh.

“Ini artinya terdapat 33 anak stunting dari 100 anak yang ada di Kabupaten Aceh Barat Daya,” paparnya.

Jelas Sahidal, Stunting tidak hanya pada persoalan pertumbuhan anak saja, namun lebih comprehensive terkait juga aspek perkembangan anak, yang nantinya berkaitan dengan perkembangan otak yang kurang maksimal.

“Stunting akan berakibat pada kemampuan mental dan persiapan belajar anak berada di bawah rata-rata anak lainnya. Hal ini berakibat buruk untuk prestasi belajar anak untuk jangka waktu yang panjang,” jelas Kaper.

Ada dua pendekatan intervensi yang dilakukan dalam percepatan penurunan stunting, jelas Sahidal, yaitu Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitive yang difokuskan pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Intervensi Spesifik jelasnya lagi, intervensi yang berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan, sementara Intervensi Sensitive adalah Intervensi pendukung seperti penyediaan sarana air bersih, sanitasi, lingkungan sehat, dan perilaku hidup bersih sehat dari masyarakat serta pola asuh yang baik dan sesuai kearifan lokal masing-masing daerah.

“Setiap kabupaten/kota memiliki akar permasalahan yang berbeda-beda. Pun penyelesaian masalah juga dilakukan dengan cara yang berbeda pula sesuai kearifan lokal masing-masing wilayah,” demikian tutur Sahidal.

Stunting adalah ganguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya dibawah standar anak diusianya.

Related posts