MFW Jadi Wadah Desainer Lokal Aceh Kenalkan Karya ke Masyarakat

MFW Jadi Wadah Desainer Lokal Aceh Kenalkan Karya ke Masyarakat. (ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Ajang Muslim Fashion Week (MFW) yang digelar di Blang Padang, Banda Aceh, yang menampilkan 15 karya desainer Aceh sukses digelar pada Rabu malam, 2 November 2022.

Kegiatan itu juga mendapat apresiasi dari para desainer yang hadir, salah satunya datang dari Cut Muliasari yang merupakan owner Beyza. Menurutnya kegiatan itu sangat berkelas dengan konsep kekinian. Hal itu juga didukung oleh ramainya penonton yang hadir.

“Acara bagus, berkelas untuk peragaan busana muslim dengan konsep anak muda,” kata Cut Muliasari di Banda Aceh, Jumat (4/11).

Menurutnya, lewat MFW ini para desainer berkesempatan untuk memperkenalkan koleksinya ke masyarakat luas dan menjadi wadah untuk mempromosikan karya busana muslim para desainer lokal.

“Dampaknya besar ya bagi para designer pastinya, terlebih dengan adanya MWF mempermudah designer memperkenalkan koleksi terbarunya di masyarakat luas,” ujarnya.

Pada ajang MFW kali ini, Cut Muliasari dengan brand Beyza menampilkan koleksi abaya modern, yang dia desain dengan membawa nuansa fashionable agar dapat dipakai harian oleh semua kalangan.

Hal senada juga diungkapkan Sara Rizqa, owner brand SARARIZQA menilai pagelaran MFW tahun ini sangat baik. Event tahunan yang digagas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh ini menurutnya terus berkembang dan berinovasi saban tahun.

“Event seperti ini (MFW) sangat bagus bagi kemajuan dunia fesyen di Aceh, apalagi masyarakat juga dapat melihat perkembangan fesyen yang sedang tren saat ini dan setiap tahunnya,” katanya.

Sara menuturkan, MFW merupakan momentum memperkenalkan karyanya agar semakin dikenal masyarakat luas, khususnya di Aceh. Selain itu, di ajang ini masyarakat juga dapat mengikuti perkembangan fesyen yang sedang tren saat ini.

“Desainer lokal yang unjuk kreativitas pada ajang MFW tak kalah dibandingkan desainer nasional. Desainer-desainer lokal Aceh sangat berbakat,” ungkapnya.

Pada MFW ini, Sara menampilkan busana muslim wanita ready to wear bergaya classic exotic, dengan target market kalangan menegah ke atas.

“Koleksi SARARIZQA pada MFW 2022 mengangkat salah satu motif ciri khas Kota Sabang, yaitu bungong u (bunga kelapa). Tujuannya ingin memperkenalkan dan melestarikan motif-motif Aceh, salah satunya ialah dengan motif bunga ini,” ujarnya.

Aceh Kiblat Fesyen Muslim

Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal, menyampaikan MFW bertujuan untuk memperkenalkan ragam karya desainer dan produsen busana di Aceh melalui wadah kreativitas berbentuk fashion show.

Selain menjadi wadah bagi para desainer, MFW juga menjadi media bagi para model Aceh untuk memperagakan busana hasil rancangan desainer lokal.

“Kami ingin memperlihatkan ke berbagai pihak bahwa Aceh mampu menjadi kiblat fesyen muslim, baik secara nasional maupun internasional lewat Muslim Fashion Week,” sebut Kasie Bidang Sejarah dan Nilai Budaya Disbudpar Aceh, Jihaddul Hayat, saat membacakan sambutan Kadisbudpar Aceh, Rabu malam, 2 November 2022.

Sebagai informasi, ada 15 desainer Aceh yang unjuk kreativitas memamerkan karya busananya, dengan melibatkan 40 model Aceh pada MFW 2022.

Para model tampil dengan berbagai gaya busana yang mampu menjadi daya tarik dan memikat para pecinta fesyen muslim.

Related posts