Anggota DPRA Minta BSI Buka Kantor Pusat di Aceh

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Anggota DPRA Asrizal H Asnawi meminta kepada lembaga keuangan syariah di Indonesia untuk mendirikan kantor pusatnya di Aceh sebagai salah satu daerah yang sudah menerapkan kebijakan sistem keuangan syariah.

“Saya pikir Aceh sudah menjadi sentralnya keuangan syariah, maka saya minta kepada lembaga keuangan syariah seperti BSI dan lainnya mendirikan kantor pusat di Aceh,” kata Asrizal H Asnawi seperti dilansir laman antara, Senin (14/11).

Hal itu disampaikan Asrizal H Asnawi saat menjadi pembicara pada diskusi Aceh Resource & development dan Aceh Institute yang bertajuk ‘perbankan syariah dan konvensional dalam realitas di Aceh’, di Banda Aceh.

Asrizal menyampaikan, setelah penerapan Qanun Aceh (peraturan daerah) Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS), Aceh sudah menjadi sentral dari praktek pelaksanaan keuangan syariah. Terutama perbankan syariah seperti BSI.

Berkantor pusat di Aceh, kata Asrizal, sebagai bukti keseriusan untuk membuktikan bahwa sistem perbankan syariah atau keuangan syariah lainnya untuk umat.

Dirinya menafsirkan, jika saat ini Rusia menunjukkan kemampuan perangnya di Ukraina sebagai ladang peperangan, maka tidak ada salahnya kalau lembaga keuangan syariah seperti BSI mencoba terpusat di Aceh.

Langkah itu, menurut Asrizal, juga untuk membuktikan bahwa keuangan syariah benar-benar dapat menghilangkan rentenir yang mengakibatkan beberapa orang salah arah.

“Bagaimana peran bank syariah dalam mikro finance, pembiayaan kecil-kecil yang selama ini ditalangi oleh dalih koperasi, di mana keberadaan bank syariah. Kalau berpusat di Aceh, maka apa masalah yang dihadapi selama ini dapat diketahui dan diselesaikan,” kata politikus PAN itu.

Dalam kesempatan ini, Asrizal menuturkan, terhadap masalah keuangan syariah yang dihadapi Aceh selama ini, dirinya berharap kepada para ahli ekonomi atau perbankan Indonesia dapat melakukan kajian yang komprehensif, sehingga bisa ditemukan solusinya.

Kemudian, lanjut Asrizal, jika memungkinkan bisa dilakukan kajian berdasarkan data bank konvensional, dan syariah. Bagaimana sistem yang dilaksanakan keduanya guna melihat bank mana yang lebih syariah.

“Kalau saya yang sudah merasakan, sepertinya bank konvensional itu lebih memudahkan, lebih murah dan cepat dibanding bank syariah. Itu versi saya yang bukan ahlinya. Karena itu perlu dikaji lagi oleh para ahli terkait hal ini,” ujarnya.

Related posts