Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Balai pengajian milik Muhammadiyah di Desa Sangso, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen diduga dibakar oleh orang tak dikenal, pada Selasa (30/5).
Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh, A Malik Musa menduga peristiwa itu terjadi karena adanya penolakan pembangunan masjid Taqwa Muhammadiyah di wilayah itu, dengan alasan sudah berdirinya masjid jamik gabungan dari beberapa desa.
Karena ramainya penolakan, pihaknya mengurungkan niat untuk membangun masjid, dan berinisiatif hanya membuat mushalla yang dimulai membangun tempat wudhu dan toilet lebih dulu seperti arahan yang disampaikan oleh Prof Muhajir ke pihaknya.
“Setelah di buat tempat wudhuk dan wc, tadi subuh di bakar balai tua tempat singgahan jika orang-orang datang ke lokasi tersebut,” kata Malik Musa kepada wartawan, Rabu (31/5).
Sebelum mulainya pembangunan Mushalla itu, kata dia, pihaknya sudah bersilaturahmi dengan tokoh agama di wilayah tersebut dan mereka disambut baik.
Malik Musa menilai perilaku pembakaran balai pengajian itu sengaja dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk momentum politik menjelang 2024.
Ia berharap pihak kepolisian bisa mengungkap motif pelaku yang nekat membakar balai pengajian milik Muhammadiyah. Sebab, peristiwa ini sudah berulang kali terjadi.
“Solusi sekarang dan ujian berat bagi polisi harus dapat orang yang membakar tersebut karena kejadian ini sudah berulang kali kalau sudah dapat orangnya sudah bisa kita urai benang kusut selama ini,” ujarnya.
Ia mengimbau semua warga untuk menahan diri dan tidak terpancing oleh provokator yang ingin memperkuruh suasana kehidupan beragama di Kabupaten Bireuen.
“Kita harus hati-hati dalam bersikap terutama sesama muslim dan harus rela menerima perbedaan dalam menjalankan ibadah juga saling dipertentangkan karena masing-masing ada dasar pegangannya,” ucapnya.
Terkait kasus itu pihaknya sudah melaporkan ke Polres Bireuen untuk diusut siapa dalang pelaku pembakaran balai pengajian milik Muhammadiyah.