Ditolak Warga, 135 Etnis Rohingya Terlantung-lantung di Banda Aceh

Ilustrasi. Ditolak Warga, 135 Etnis Rohingya Terlantung-lantung di Banda Aceh. (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – 135 orang pengungsi Rohingya yang tiba pada Minggu (10/12) di daerah Lamreh, Aceh Besar hingga kini belum menempati tempat penampungan setelah mendapat penolakan dari warga sekitar.

Saat ini, Senin (11/12) mereka ditempatkan di tugu Taman Ratu Safiatuddin atau persis di samping Kantor Gubernur Aceh. Awalnya, warga pada Minggu malam (10/12) memindahkan paksa mereka ke Kantor Gubernur Aceh dari Lamreh.

Setelah itu satgas pengungsi Provinsi memindahkan lagi mereka ke kamp bumi perkemahan pramuka yang lokasinya di perbatasan Aceh Besar – Pidie. Namun warga di sana juga menolak dan mengantar balik pengungsi Rohingya ke Kantor Gubernur pada Senin (11/12) Pukul 03:30 WIB dini hari.

Pantauan, sejak pagi petugas UNHCR tidak hadir untuk mendampingi para pengungsi Rohingya yang sudah bolak-balik di tolak warga. Di tugu Taman Ratu Safiatuddin, mereka hanya di kawal oleh relawan dari RAPI.

Kemudian ada beberapa personel TNI-Polri yang berjaga dilokasi tersebut. Seorang relawan bahkan mempertanyakan sikap UNHCR yang tidak mengawasi pengungsi Rohingya pasca ditolak oleh warga di kamp perkemahan pramuka.

“Dari pagi petugas UNHCR tidak ada. Ini mereka makan cuma di kasih sama warga,” ujar seorang relawan yang berjaga di lokasi tersebut.

Pukul 11:20 WIB, petugas UNHCR tiba di lokasi dan berdiskusi dengan perwakilan pemerintah untuk penempatan pengungsi Rohingya. Setelah berdiskusi, pada pukul 11:40 WIB, etnis Rohingya ini dipindahkan lagi ke wilayah Ladong, Aceh Besar menggunakan truk milik Satpol PP.

Kabid Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP dan WH Aceh, Azmanto mengatakan, setelah rapat dengan pihak UNHCR, IOM dan Pemerintah diputuskan mereka akan ditampung selama seminggu di kawasan Ladong.

“Kami diperintahkan untuk membawa ke Ladong sementara dan hanya untuk 1 Minggu kami hanya mengantarkan saja. Kita sudah koordinasikan sama pihak Ladong dan mereka sudah menunggu di sana,” katanya.

Namun di Ladong mereka juga ditolak warga. Saat ini mereka ditempatkan sementara di Gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA) yang persis di depan Kantor Gubernur Aceh.

Related posts