Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Sepanjang tahun 2023, Provinsi Aceh dilanda bencana sebanyak 418 kali. Berbagai bencana itu menyebabkan 9 orang meninggal dunia,10 orang luka-luka dan berdampak pada 99.234 KK/ 289.235 jiwa serta 25.020 pengungsi.
Sementara itu, nilai kerugian akibat bencana tersebut mencapai Rp 430 miliar. Jumlah bencana tahun 2023 di Aceh itu lebih sedikit dibandingkan tahun 2022 yang terjadi sebanyak 469 kejadian.
Namun, nilai kerugian justru bertambah dari Rp 335 miliar pada 2022 menjadi Rp 430 miliar pada 2023. Kerugian tersebut dihitung dari kerusakan infrastruktur, harta benda warga, dan lahan pertanian.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Dr. Ir. Ilyas, MP, Selasa (2/1/), mengatakan, setiap tahun pihaknya mencatat dengan rinci setiap bencana yang terjadi di Aceh. Jenis bencana yang dicatat itu berupa kebakaran permukiman, banjir, Kebakaran Hutan dan Lahan, Angin Puting Beliung, Longsor, Banjir Bandang, hingga Abrasi.
BPBA mencatat bencana yang mendominasi Aceh sepanjang Tahun 2023, pertama kebakaran pemukiman merupakan bencana paling tinggi yakni sebanyak 149 kali. Jumlah prakiraan yang diakibatkan oleh bencana ini sebanyak 87 miliar rupiah.
Kedua banjir terjadi 105 kali kejadian berdampak pada 8.047 rumah dan 8 jembatan, 15 tanggul rusak serta 4.838 hektar sawah terendam dengan total pengungsi 24.252 orang. Ketiga kebakaran hutan dan lahan terjadi 85 kali. Lahan yang terbakar seluas 252 hektar.
Ke empat angin Puting Beliung terjadi sebanyak 44 kali merusak 306 rumah warga dengan total kerugian yang dialami sebanyak 87 miliar rupiah. Kelima longsor terjadi 27 kali kejadian kerugian mencapai 2.2 Miliar rupiah.
Keenam banjir bandang terjadi 3 kali kejadian merendam rumah dengan prakiraan kerugian 18 Miliar rupiah. Ketujuh abrasi terjadi sebanyak 2 kali kejadian merusak 2 jembatan.
Semua bencana juga berdampak pada 84 sarana pendidikan, 1 sarana kesehatan, 4 sarana pemerintahan, 46 sarana ibadah. Berdampak pula pada 168 ruko, 22 jembatan, 32 tanggul dan 333 meter badan jalan akibat banjir dan longsor. Terhitung pula 1.987 rumah rusak akibat kebakaran pemukiman, angin puting beliung, banjir dan longsor.
”Kebakaran pemukiman juga mengalami penurunan dari 153 kejadian di tahun 2022 menjadi 149 di tahun 2023. Hal yang sama dengan bencana angin puting beliung juga mengalami penurunan kejadian dari tahun 2022 berjumlah 71 kali menjadi hanya 44 kali saja terjadi di tahun 2023,” ungkap Ilyas.
”Tentunya ini merupakan hasil kerjasama kita bersama dalam meningkatkan mitigasi bencana sehingga angka kejadian bencana masih bisa kita turunkan tiap tahunnya,” tambah Ilyas. []