Australia tertarik Bangun Gudang Penyerap Karbon di Aceh

(Dok. Kompas)

(KANALACEH.COM) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan Australia akan membangun gudang penyerap karbon atau carbon capture and storage (CCS) di Aceh. Dalam prosesnya terdapat kendala regulasi.

Airlangga belum lama ini bertemu dengan Minister of Science and Industry and Industry Australia Hon. Ed Husic. Dalam kesempatan itu, pemerintah Australia meminta untuk dicarikan solusi.

“Pemerintah terus mengawal realisasi perusahaan Australia untuk carbon dan storage di Aceh. Memang ada beberapa kendala dari regulasi, yang tentunya dari mereka minta agar kita mencarikan solusi,” kata Airlangga di kantornya, Jakarta, seperti dikutip dari detikcom, Minggu (10/3/2024).

Kendala regulasi itu terkait dengan konsesi CCS di Lapangan Arun. PT PEMA Aceh Carbon yang merupakan joint venture BUMD Pembangunan Aceh (PEMA) dan Carbon Aceh, saat ini sedang melakukan studi kelayakan untuk menentukan apakah reservoir gas raksasa Lapangan Arun dapat digunakan untuk penyimpanan CO2 yang perkiraan kapasitas penyimpanan akhir sekitar 1 miliar ton CO2.

“Mereka sedang bahas terkait izin konsensi, mereka kerja sama dengan perusahaan dari BUMD Pembangunan Aceh atau PT PEMA dan mereka bentuk PT Carbon Aceh,” tutur Airlangga.

“Dan tentu mereka sedang bicara dengan BP Migas Aceh. Jadi secara teknis mereka merasa perlu dibantu Pemerintah Pusat terkait dengan konsensi mereka itu, karena mereka berharap capture 1 miliar ton karbon dioksida,” tambahnya.

Proyek ini diklaim akan menjadi salah satu proyek CCS terbesar di kawasan ASEAN dan diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Aceh.

“Proyek ini diproyeksikan akan menciptakan lapangan kerja yang luas, meningkatkan pendapatan dan mendukung perkembangan industri terkait seperti produksi pupuk, hidrogen biru, dan produksi amonia,” ucap Airlangga.

Related posts