Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Komisi V dan IV DPR Aceh menemukan beberapa masalah di venue PON XXI khususnya di lapangan cabang olahraga Base Ball dan Wood Ball yang disebut sudah 100 persen direhab.
Ketua Komisi V DPRA, Rizal Fahlevi Kirani menyebutkan, meskipun sudah dikerjakan 100 persen ada temuan soal penanaman rumput yang tidak tumbuh sempurna dan jarak antar keeping rumput jarang serta bergelombang.
Apalagi ukuran lapangan itu tidak cukup sebagaimana yang disyaratkan oleh tim Technical Delegate. Pekerjaan tersebut, kata Fahlevi, terkesan dikerjakan asal-asalan.
“Informasi lain yang kami dapatkan adalah terkait ukuran lapangan yang tidak cukup sebagaimana yang di persyaratkan oleh tim Technical Delagate (TD), melihat mutu pekerjaan terkesan dikerjakan asal – asalan,” kata Fahlevi dalam keterangannya, Selasa (20/8).
Menurutnya dengan kondisi lapangan seperti itu atlet bakal rawan terkena cider ajika dipaksakan untuk menggunakan lapangan tersebut.
Padahal anggaran yang dikucurkan menggunakan APBA senilai Rp 3,99 Miliar untuk Base Ball dan Rp 582 juta untuk Wood Ball.
Pihaknya juga mempertanyakan peran konsultan pengawas, PPTK serta KPA dalam kegiatan rehab venue cabor tersebut. Apalagi realisasi anggaran sudah dilakukan pencairan.
“Hal ini menimbulkan tanda tanya yang cukup besar oleh tim komisi V dan IV DPRA ada apa dengan kegiatan item pekerjaan rehab venue wood ball. Jangan terkesan hanya semacam lepas tanggung jawab bahwa kegiatan sudah siap namun tidak dapat di pergunakan untuk PON XXI,” katanya.
Pihaknya akan memanggil PB PON Wilayah Aceh untuk dimintai klarifikasi dengan melibatkan penanggung jawab serta pengurus terkait rehab lapangan cabor tersebut.
Untuk menyikapi hal ini akan kami tindak lanjuti dengan melakukan klarifikasi dengan PB PON Wilayah Aceh dengan melibatkan penanggung jawab kegiatan ini serta Pengurus Cabor di maksud.