BLANGPIDIE (KANALACEH.COM) – Data penerima bantuan sosial dari Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos-RI) yang di yang disalurkan melalui Kantor Pos-Kantor Camat, Gampong Kuta Bak Drien kecamatan Tangan Tangan diduga di hapus sebelah pihak oleh Keuchik setempat. Jum’at 23-08-2024.
Yang menyakitkannya lagi, penghapusan nama penerima bantuan itu tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu.
Salah satu warga setempat yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pernah mendapatkan bantuan seperti beras, namun namanya untuk tahap selanjutnya sudah diganti dengan penerima yang lain.
“Nama Saya tercantum dalam data, tapi saya tidak menerima bantuan beras yang dimaksud,” ucap salah seorang emak-emak yang namanya minta disamarkan kepada awak media, Rabu, 21 Agustus 2024.
Diketahui bahwa, sejumlah Keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial (Bansos) di Desa Kuta Bak Drien, Tangan-Tangan, Abdya yang notabene dari kalangan masyarakat kurang mampu tak lagi menerima bansos berupa beras setiap bulannya.
Mirisnya, sejumlah warga tersebut terhitung sejak Januari-Juli 2024 masih menerima bansos dimaksud yakni beras sebanyak 10 kg yang biasa diambil pada Kantor Camat Tangan-Tangan.
Namun pada Agustus, sejumlah warga ini tak lagi mendapatkan undangan pengambilan beras yang biasanya dibagikan oleh pihak desa, sementara nama mereka masih tercatat sebagai penerima bansos dari Kemensos RI.
Sejumlah warga yang didominasi kaum emak-emak di Desa Kuta Bak Drien yang tak lagi mendapatkan bansos kepada wartawan mengaku kecewa dengan kondisi tersebut. Padahal mereka masih tercatat sebagai penerima bansos dari Kementerian Sosial.
Bahkan sejauh ini, mereka tidak mendapatkan penjelasan konkrit dari pihak desa dalam hal ini keuchik (kepala desa) dan perangkat desa berwenang lainnya terkait dugaan pengalihan bansos tersebut.
“Harusnya keuchik maupun kepala lorong bisa memberikan penjelasan kepada kami. Mengapa kami tak lagi menerima undangan pengambilan bansos, sementara setelah kami cari tahu, nama kami masih tercatat sebagai penerima bansos dari Kementerian Sosial RI. Datanya ada dan kami sudah cek langsung. Nama-nama kami masih tertera dalam data penerima bansos itu,” ujarnya.
Ironisnya, sejumlah KPM penerima bansos yang diduga dialihkan ini juga dalam kondisi perekonomian kurang mampu dan memang sangat layak mendapatkan bantuan tersebut. Namun, pasca tidak lagi mendapatkan bantuan tersebut, pihaknya mengaku kecewa dengan kebijakan sepihak yang diambil oleh keuchik.
“Nama-nama kami ada dalam data penerima bansos sebanyak 219 KPM, tapi undangannya diberikan kepada warga lain. Jadi bulan Agustus ini kami tak lagi menerima bansos itu. Kami tanyakan kepada kepala lorong perihal tersebut, kepala lorong mejawab ada petunjuknya, namun yang bersangkutan tidak memperlihatkan petunjuk yang dimaksud,” tuturnya.
Terkait kondisi itu, sejumlah KPM bansos beras ini merasa dirugikan, sebab nama mereka masih tercantum sebagai penerima bansos namun dialihkan kepada warga lain. Karenanya, mereka meminta keadilan dan penjelasan dari pihak desa terhadap pengalihan bansos itu.
Sementara itu Keuchik Kuta Bak Drien Zulkifli saat dijumpai menyebutkan, sudah memerintahkan kepala dusun untuk mendata dan verifikasi masyarakat penerima bantuan.
” Data penerima itu atau KPM tidak selamanya bisa mendapatkan bantuan, kita ambil kebijakan untuk memberikan kepada orang lain juga secara bergiliran”. Dan form penerima bantuan itu nantinya akan disamakan dengan Pos. Sebutnya
Hal seperti ini bukan terjadi di Kuta Bak Drien saja, namun hampir seluruh Gampong bahkah daerah yang mengalami.
Penjelasan Abdul Rahman Sembirin kepala Pos Pembantu Cabang Blangpidie.
Apa yang dijalankan oleh Keuchik Gampong Kuta Bak Drien itu sudah sesuai dan tidak ada masalah.
Terkait dengan nama penerima sebelumnya masih tertera dalam data penyaluran, pihak Pos menjelaskan bahwa itu nanti akan di ubah setelah disalurkan oleh pihak Desa.
” Bantuan itu bukan bersifat permanen dan bisa di ubah kapan saja dan siapa yang berhak menerimanya dan sesuai juga dengan kondisi KPM”. Ungkapnya.