Disbudpar Sambut Baik USAID Buka Pameran di Museum Tsunami

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Amerika Serikat, bermitra dengan Museum Tsunami Aceh meresmikan pameran novatif bertajuk “Kemitraan yang Tangguh” untuk memperingati 20 tahun Tsunami Samudra Hindia 2004.

Pameran ini mengisahkan perjalanan pemulihan dan rekonstruksi setelah terjadinya bencana alam paling dahsyat dalam sejarah – yang menewaskan lebih dari 160.000 jiwa di Indonesia, dan menunjukkan kemitraan berkelanjutan antara Amerika Serikat dan Indonesia.

Pameran ini dibuka untuk umum mulai 10 November 2024 dan menawarkan narasi yang menarik tentang ketahanan manusia, solidaritas internasional, dan upaya pemulihan berkelanjutan.

Melalui tampilan visual, artefak, dan elemen interaktif, pameran ini menjadi dokumentasi bagaimana Amerika Serikat, melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat memberikan bantuan senilai lebih dari 400 juta dolar AS yang memberikan dampak terhadap kehidupan lebih dari 580.000 warga Aceh setelah bencana.

“Dua dekade lalu, saat tsunami menerjang Aceh, Amerika Serikat berdiri bahu- membahu dengan Indonesia,” kata Direktur USAID, Jeff Cohen

Pameran ini, kata dia untuk mengenang mereka yang hilang, sekaligus merayakan semangat luar biasa masyarakat Aceh dan dampak kuat dari kemitraan internasional.

“Rekonstruksi Aceh merupakan salah satu upaya pemulihan bencana paling sukses dalam sejarah modern, yang menunjukkan apa yang bisa kita capai saat kita bekerja bersama,”‘ tambah Cohen.

Pj Gubernur Aceh, Safrizal mengatakan, hal ini menunjukkan bagaimana kemitraan AS-Indonesia telah berkembang melampaui upaya bantuan langsung dan mencakup program pemulihan yang berdampak pada setiap sendi kehidupan.

Termasuk pembangunan infrastruktur penting, pemulihan aktivitas ekonomi, dan pengembangan sistem manajemen bencana yang kuat serta kemampuan peringatan dini.

Pameran “Kemitraan yang Tangguh’ terbuka untuk umum hingga Juni 2025 di Museum Tsunami Aceh.

Sementara itu, Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal mengapresiasi langkah USAID untuk membuka pameran. Langkah itu, kata dia, bisa menambah koleksi yang ada di museum tsunami Aceh.

Related posts