Penyandang Tuna Netra di Aceh Mengadu ke DPRA Soal Minimnya Perhatian Pemerintah

Penyandang Tuna Netra di Aceh Mengadu ke DPRA Soal Minimnya Perhatian Pemerintah. (ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Sejumlah penyandang tuna netra yang tergabung dalam Persatuan Tuna Netra Aceh (Pertuna) menggelar pertemuan dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Nazaruddin, yang akrab disapa Tgk Agam, pada Senin (23/12/2024).

Pertemuan berlangsung hangat di Ruang Komisi VI DPRA, di mana mereka menyampaikan keluhan dan harapan untuk kehidupan yang lebih layak.

Dipimpin oleh Sekjen Pertuna Aceh, Zuhdi AR, rombongan menyampaikan berbagai persoalan yang dihadapi penyandang disabilitas tuna netra di Aceh. Zuhdi mengungkapkan bahwa minimnya perhatian pemerintah berdampak pada keterbatasan layanan pendidikan, kesehatan, dan perekonomian mereka.

“Banyak dari kami yang merasa kesulitan mendapatkan akses pelayanan yang memadai, baik untuk diri sendiri maupun keluarga. Kami berharap pemerintah bisa lebih peduli terhadap kondisi kami,” ujar Zuhdi AR.

Meski Tgk Agam bukan mitra langsung dinas yang menangani isu disabilitas, Zuhdi AR mengaku optimistis dengan perhatian dan kepedulian sosial yang dimiliki oleh Ketua Komisi VI DPRA tersebut.

Tgk Agam menyambut baik kunjungan tersebut dan berjanji akan menyampaikan aspirasi ini kepada pihak-pihak terkait untuk menciptakan solusi jangka panjang. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah Aceh dan pemerintah daerah untuk meningkatkan layanan dan kesejahteraan penyandang disabilitas.

“Saya sangat berterima kasih kepada Pertuna Aceh yang sudah bersusah payah datang menemui saya. Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk memberikan perhatian lebih kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan,” ungkap Tgk Agam.

Ucapan tersebut disertai candaan khasnya yang membuat suasana menjadi hangat dan penuh semangat. “Seharusnya saya yang datang ke tempat Anda, bukan sebaliknya,” ucapnya, yang langsung disambut gelak tawa oleh perwakilan Pertuna.

Pertuna Aceh, yang berdiri sejak 2020 dan diketuai oleh Yusran Gadeng, kini memiliki 1.830 anggota tersebar di 23 kabupaten/kota di Aceh. Berkantor di Jln Hasan Saleh, Gampong Neusu Aceh, lembaga ini aktif memperjuangkan hak-hak penyandang tuna netra di berbagai bidang.

Related posts