Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Kejaksaan Tinggi Aceh menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pada proyek pemeliharaan berkala, rehabilitasi jalan, serta peningkatan kapasitas struktur Jalan Leuen Tanjong-Seukeumbrok, Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie.
Penetapan tersangka dilakukan berdasarkan hasil ekspos tim penyidik pada 5 Desember 2024 lalu.
Keempat tersangka yang ditetapkan adalah BC selaku pengguna anggaran, RD selaku pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK), MF sebagai pelaksana proyek, dan FS yang bertindak sebagai konsultan pengawas.
Kepaa Seksi Penerangan Hukum dan Humas Kejati Aceh, Ali Rasab Lubis mengatakan, penetapan tersangka didasarkan pada bukti permulaan yang cukup, termasuk keterangan saksi, ahli, dokumen, serta barang bukti lainnya. Penetapan ini sesuai dengan ketentuan Pasal 184 KUHAP yang mensyaratkan minimal dua alat bukti.
Kegiatan ini, kata dia melibatkan alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022 dengan pagu anggaran sebesar Rp6,021 miliar. Proyek dikerjakan oleh CV Rajawali Citra Utama berdasarkan kontrak kerja dengan nilai Rp5,96 miliar untuk pembangunan jalan sepanjang 2.550 meter. Konsultan pengawas proyek adalah CV Beinjohn Consultant.
“Berdasarkan hasil penyidikan, proyek yang selesai pada 5 September 2022 mengalami kerusakan, termasuk retakan dan penurunan pada aspal selama masa pemeliharaan. Kerusakan ini diduga disebabkan oleh penggunaan material yang tidak sesuai dengan spesifikasi kontrak,” kata Ali Rasab Lubis dalam keterangannya, Selasa, 7 Januari 2024.
Pengawasan proyek, kata dia juga dinilai tidak dilakukan secara benar oleh pihak konsultan.
Lebih lanjut, ditemukan bahwa pembayaran proyek dilakukan 100 persen meskipun material yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi.
Hal ini diperburuk dengan tindakan PPTK yang meminta pencairan dana penuh tanpa memverifikasi dokumen pembayaran dan memastikan kesesuaian pekerjaan dengan kontrak.
“Temuan ahli teknis dari Politeknik Lhokseumawe menunjukkan bahwa pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi, termasuk kekurangan volume material. Laporan audit perhitungan kerugian keuangan negara mengungkapkan adanya kerugian negara sebesar Rp677,7 juta,” katanya.