Hindari Formalin dan Boraks, BPOM Aceh Diminta Rutin Awasi Takjil di Bulan Ramadhan

Ilustrasi, BBPOM Temukan Cincau Terindikasi Mengandung Boraks di Pasar Takjil Lambaro. (ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Untuk menjaga kesehatan masyarakat agar tidak diracuni dengan bahan kimia pada makanan, Anggota Komisi 4 DPRK Banda Aceh, Mehran Gara, meminta BPOM, Dinas Kesehatan, Dinas Pangan untuk rutin melakukan razia terhadap makanan berbuka atau takjil selama bulan Ramadhan.

Menurut Mehran, setiap bulan puasa, pada sore hari akan ramai sekali pedagang menjual takjil disepanjang jalan.

“Biasanya masyarakat kita akan menyerbu takjil yang dijual di pinggir jalan selama bulan Ramadhan. Maklum saja, banyak kaum ibu sekarang, waktu untuk membuat makanan sangat terbatas. Selain itu ada yang sudah capek dengan rutinitas pekerjaan dan ada juga yang ingin serba praktis,” tuturnya.

Namun yang sangat disayangkan ada pedagang nakal demi keuntungan sesaat, biasanya mereka mencampur bahan pengawet dalam makanan yang dijualnya, biasanya jenis boraks dan formalin.

Mehran menjelaskan,  formalin itu merupakan bahan pengawet yang bisa menyebabkan resiko kanker jika masuk kedalam tubuh.

“Saya sangat paham, ciri makanan yang mengandung pengawet berbahaya jenis ini biasanya terlihat pada warna dan ketahanan makanan mencapai tiga hari, makanannya tidak mudah hancur dan tidak dihinggapi lalat,” jelasnya.

Sedangkan Boraks adalah bahan solder, bahan pembersih, pengontrol kecoak, pengawet kayu dan  antiseptik kayu, jika bahan pengawet seperti ini masuk dalam tubuh manusia tentunya akan sangat berbahaya. Tubuh akan menjadi sangat lemah, diare, mual, nyeri, hilang nafsu makan, kurang darah, kerusakan ginjal, bahkan berisiko kematian.

“Saya menghimbau kepada seluruh warga kota, kita harus sangat berhati-hati jangan sampai bahan pengawet tersebut masuk kedalam tubuh kita,” ucapnya.

Related posts