(KANALACEH.COM) – Sekitar 1,01 juta sarjana di Indonesia menjadi pengangguran. Angka itu diketahui dari data yang dipaparkan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli dalam Kajian Tengah Tahun (KTT) INDEF 2025 via Zoom, Rabu (2/7).
Sedangkan jumlah pengangguran Indonesia secara keseluruhan, berdasarkan bahan paparan Yassierli, menyentuh 7,28 juta orang.
Angka itu sama dengan yang pernah disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei 2025 lalu.
Selain 1,01 juta orang yang lulusan universitas alias S1, pengangguran juga diisi oleh masyarakat jenjang pendidikan lain.
Rinciannya, 177 ribu jebolan diploma, 1,62 juta tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Sedangkan 2,03 juta pengangguran di Indonesia berasal dari lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA). Sementara itu, 2,42 juta lainnya adalah tamatan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Di lain sisi, data yang ditampilkan Menaker Yassierli mencatat bahwa masyarakat yang sudah bekerja ada 145,77 juta orang.
“Unfortunately, kualitas tenaga kerja kita ini juga problem, 85 persen itu adalah lulusan SMA-SMK maksimum. Ini menjadi tantangan kita,” tegasnya.
Yassierli sebelumnya juga pernah mengeluarkan pernyataan bahwa data pengangguran itu menunjukkan kinerja solid kebijakan ketenagakerjaan lintas kementerian/lembaga (K/L).
Ia mengutip data BPS bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 4,76 persen alias menjadi yang terendah sejak krisis 1998. [CNN]